Cacar monyet adalah infeksi virus yang ditandai dengan munculnya bintik atau ruam di kulit. Jadi, seperti apa bintik cacar monyet itu?
Bintik atau ruam serta lesi yang disebabkan oleh cacar monyet memiliki beberapa karakteristik, seperti lokasi munculnya di wajah dan area genital.
Untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan dokter mengenai ciri-ciri ruam cacar monyet berikut.
Bintik cacar monyet memiliki karakteristik yang membedakannya dari penyakit kulit lain, seperti cacar air dan campak.
Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Fitria Agustina Sp.D.V.E., FINSDV, FAADV, menjelaskan beberapa ciri khas ruam pada penderita mpox.
Fitria menjelaskan, karakteristik ruam cacar monyet yang pertama dapat dilihat dari lokasinya pada tubuh. Berdasarkan laporan wabah tahun 2022, lesi atau ruam mpox sering terjadi pada area genital, anorektal, atau di dalam mulut, dan biasanya berawal dari wajah.
Ia juga menyebutkan bahwa ruam tidak selalu menyebar di banyak tempat di tubuh.
“Ruam mungkin terbatas pada beberapa lesi atau hanya satu lesi, tidak selalu muncul di telapak tangan dan telapak kaki,” kata dr. Fitria.
Fitria melanjutkan, lesi pada cacar monyet sering menimbulkan nyeri, diiringi dengan rasa gatal pada fase pemulihan. Lesi mpox juga dapat muncul bersamaan pada berbagai stadium atau disebut asinkron.
Bintik cacar monyet yang muncul di rektal atau dubur dapat menyebabkan kondisi lain, seperti tinja bernanah atau berdarah, rasa nyeri, serta pendarahan di sekitar anus.
Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu juga memaparkan perbedaan cacar monyet dengan cacar air.
Menurut Fitria, ruam pada cacar monyet lebih padat dibandingkan dengan cacar air. Lepuhnya berisi cairan dan kemudian menjadi luka keropeng.
“Lesi biasanya lebih besar dan lebih seragam daripada cacar air, dan disertai gejala demam tinggi, nyeri otot, serta pembengkakan kelenjar getah bening yang lebih dominan dibandingkan dengan cacar air,” katanya.
Sebagai tambahan, ruam cacar monyet biasanya muncul bergerombol atau dalam jumlah banyak, dan ruam yang muncul di area genital atau selangkangan berwarna kemerahan.
Fitria mengatakan, cacar monyet biasanya berlangsung selama 2-4 minggu. Meski gejalanya terlihat ringan, cacar ini dapat menyebabkan komplikasi hingga kematian, terutama pada anak-anak, ibu hamil, dan pasien dengan gangguan sistem imun.
Komplikasi dari mpox meliputi infeksi sekunder, pneumonia, ensefalitis, infeksi kornea, hingga kehilangan penglihatan.
Untuk mencegah komplikasi, penderita cacar monyet perlu segera ditangani secara medis. Fitria menjelaskan bahwa tujuan pengobatan mpox berfokus untuk mengurangi gejala yang dirasakan pasien, seperti demam, nyeri, serta lesi.
Pencegahan mpox dapat dilakukan dengan vaksin yang digunakan untuk cacar atau smallpox.