JAKARTA – Terjadi kecelakaan yang menimpa Bus Mira bernomor polisi S 7818 US di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Bus jurusan Yogyakarta-Surabaya itu masuk ke dalam parit sedalam empat meter setelah menabrak pohon.
Kecelakaan ini bermula saat bus hendak berangkat menuju Surabaya. Saat tiba di lokasi kejadian, tepatnya di Dusun Sukosari, Desa Gemarang, Kecamatan Kedunggalar, bus diduga menghindari sepeda motor yang tiba-tiba berbelok ke kanan.
“Karena laju kendaraan bus terlalu kencang, sopir mendadak mengerem, lalu banting setir dan akhirnya bus terperosok ke parit dengan kedalaman empat meter,” ujar Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Kepolisian Resor Ngawi AKP Yuliana Plantika.
Insiden tersebut mengakibatkan sembilan penumpang mengalami luka ringan dan satu orang tewas.
Dari kejadian ini, seluruh pengguna jalan, baik pengemudi motor maupun mobil, perlu memahami bahwa ada aturan yang harus diterapkan saat hendak berbelok.
Ada cara aman dalam mendahului kendaraan lain.
Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), menilai bahwa berbelok tidak boleh dilakukan mendadak. Menurutnya, pengendara wajib menyalakan lampu sein minimal 30 meter sebelum titik belok.
Menurut Jusri, lampu sein berfungsi untuk mengkomunikasikan rencana pergerakan kepada pengemudi lain agar mereka dapat melakukan analisis dan bereaksi dengan tepat.
“Jika mereka tidak mendapatkan cukup waktu untuk merespons, kecelakaan bisa saja terjadi. Sebaiknya, lampu sein dinyalakan minimal 30 meter sebelum berbelok,” ujar Jusri.
Langkah penting lainnya yang harus dilakukan adalah memeriksa spion untuk memastikan bahwa situasi untuk berbelok aman, terutama bagi pengendara motor.
Pengendara motor biasanya tidak dapat melihat sesuatu yang berada satu meter di belakangnya. Oleh karena itu, mereka disarankan untuk melakukan pengecekan blind spot atau sedikit menoleh ke belakang.
“Untuk memastikan blind spot kita, lebih baik menoleh sedikit. Ketika semua sudah dirasa aman, baru kita bisa berbelok,” kata Jusri.
Jusri juga mengingatkan agar pengemudi mobil dan pengendara motor yang hendak berbelok tidak lupa untuk menyesuaikan jalurnya.
“Jika ingin berbelok kanan, langsung saja ambil lajur kanan. Begitu pula sebaliknya jika berbelok ke kiri,” kata Jusri.