JAKARTA – Insiden kecelakaan telah terjadi pada mobil yang mengangkut kru media nasional setelah mengalami tabrakan dengan truk di Km 315 Tol Batang-Pemalang, Jawa Tengah, Kamis (31/10/2024).
Menurut keterangan salah satu penumpangnya, Felicia Amelinda Dewi Priatna, yang juga merupakan presenter, mobil yang ditumpanginya sempat berhenti di bahu jalan untuk membersihkan kaca yang kotor dengan air.
“Karena mau ngelap kacanya yang burem, berdebu, dan air di wiper-nya gak nyala, jadi harus manual. Pas berhenti, pas sopirnya lagi nyiram-nyiram, udah kejadian itu,” kata Felicia saat menjalani perawatan di rumah sakit Islam Al Ikhlas, Jalan Kolonel Sugiono Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Mobil yang mengalami kecelakaan di tol Pemalang – Batang
Akibat dari kecelakaan ini, tiga orang penumpang dilaporkan meninggal dunia, sedangkan dua lainnya mengalami luka-luka.
Menanggapi kejadian tersebut, Direktur Pelatihan Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menyebut ada beberapa aspek yang bisa dijadikan pelajaran bagi para pengguna mobil.
“Pertama, saya turut berduka cita untuk rekan-rekan yang mengalami musibah,” ujarnya.
“Ini jadi pelajaran pentingnya mempersiapkan kondisi kendaraan, jangan ditunda-tunda. Sebab untuk pengemudi, dalam menghadapi kondisi cuaca buruk, wiper dan airnya ialah senjata ampuh,” lanjut Sony.
Tanpa fitur tersebut, sama saja dengan mengemudi atau menjalani mobil dengan mata minus.
Aspek kedua yang bisa dipelajari adalah terkait dengan berhenti di jalan tol. Meskipun bahu jalan bisa digunakan untuk kebutuhan yang mendesak, lebih baik berhenti di area istirahat.
“Jadi butuh pertimbangan yang matang karena banyak yang memakai bahu jalan untuk mendahulu. Pastikan dulu ada bahu jalan yang dituju lebar, dan ada marshall berdiri di belakang mobil yang memberi aba-aba,” papar Sony.
“Kemudian pasang segitiga pengaman dan nyalakan lampu hazard. Membersihkan kaca juga hanya seperlunya saja yang penting bisa melihat jelas sampai area istirahat terdekat. Jangan terlalu lama,” tambahnya.