BeritaKesehatan

Bahaya Kekurangan Vitamin D, Perparah Gejala Menopause hingga Ganggu Reproduksi?

×

Bahaya Kekurangan Vitamin D, Perparah Gejala Menopause hingga Ganggu Reproduksi?

Share this article
Bahaya Kekurangan Vitamin D, Perparah Gejala Menopause hingga Ganggu Reproduksi?

Dokter Spesialis Kandungan, Dr. Ardiansjah Dara, dari Universitas Hasanuddin Makassar, menegaskan bahwa vitamin D sangat penting tidak hanya untuk anak-anak dan ibu hamil, tetapi juga untuk semua kalangan usia.

Vitamin D berperan dalam menjaga imunitas tubuh. Menurutnya, vitamin D3 adalah kunci dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan tidak hanya untuk program hamil atau anak-anak.

“Konsumsi vitamin D harus dilakukan secara rutin, tidak hanya oleh ibu hamil, tetapi juga untuk menjaga daya tahan tubuh,” jelasnya pada Sabtu (7/9/2024).

Dr. Dara juga merujuk kepada data WHO yang menunjukkan bahwa 78,2 persen lansia mengalami kekurangan vitamin D, yang dapat memperburuk gejala menopause dan masalah reproduksi.

Selain itu, kekurangan vitamin D dapat menyebabkan masalah seperti GERD, kondisi di mana saluran pernapasan terganggu akibat penurunan fungsi penjepit saluran lambung ke tenggorokan.

Lebih lanjut, Dr. Dara menjelaskan tanda-tanda kekurangan vitamin D, yang meliputi rasa malas bergerak, cepat lelah, serta rambut rontok. Kondisi ini bisa dialami semua kelompok usia, termasuk ibu hamil dan wanita menopause yang sering mengalami perubahan hormon.

Ia juga menyoroti hasil penelitian WHO yang menemukan bahwa kadar vitamin D di Indonesia rata-rata hanya 17,2 nanogram per mililiter (ng/mL), jauh di bawah standar minimal 30 ng/mL. Kekurangan ini menunjukkan pentingnya suplementasi, selain dengan berjemur di bawah sinar matahari.

“Selama pandemi COVID, banyak orang berjemur, tetapi jam yang tepat untuk berjemur sering kali terabaikan. Seharusnya dilakukan antara pukul 11 siang hingga 1 siang saat sinar UV B optimal,” ujar Dr. Dara. Ia juga menekankan pentingnya suplemen vitamin D bagi mereka yang tidak memiliki waktu untuk berjemur.

Selain cara berjemur, vitamin D juga dapat diperoleh dari makanan, seperti ikan berlemak seperti salmon, makarel, sarden, dan kuning telur.

Dr. Dara merekomendasikan konsumsi suplemen vitamin D minimal 5000 IU per hari untuk memastikan kadar vitamin dalam tubuh tetap optimal, terutama bagi wanita yang memasuki masa menopause.

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *