Dokter kulit memperingatkan agar tidak memencet jerawat di hidung. Sebab, kebiasaan itu membawa risiko serius.
Seorang dokter kulit bersertifikat di Amerika Serikat, Mark Strom, menyatakan bahwa jerawat di hidung sebaiknya tidak dipencet. Hal tersebut dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang lebih besar.
Strom menjelaskan dalam sebuah video di media sosial bahwa memencet jerawat di hidung berpotensi berbahaya.
“Area wajah ini, mulai dari pangkal hidung hingga seperempat bagian mulut, terhubung langsung ke otak melalui pembuluh darah yang disebut sinus kavernosus,” ujarnya yang dilansir dari Hindustan Times.
Strom mengingatkan bahwa jika jerawat di area tersebut dipencet, ada risiko infeksi dapat masuk ke aliran darah dan menyebar hingga ke otak. Infeksi ini, meskipun jarang terjadi, bisa sangat berbahaya bagi kesehatan.
Meskipun kemungkinan terjadinya infeksi cukup rendah, Strom menekankan bahwa lebih aman untuk membiarkan jerawat di hidung daripada memencetnya. Ia menyarankan agar menghindari kebiasaan tersebut untuk mencegah risiko kesehatan yang tidak diinginkan.
Namun, bagi mereka yang ingin menghilangkan jerawat di hidung tanpa risiko infeksi, Dr. V Karol, seorang dokter kulit dari India, merekomendasikan metode aman seperti kompres es.
“Es dapat membantu meredakan peradangan pada jerawat, mengurangi kemerahan, serta mengecilkan ukurannya,” kata Karol.
Kompres es diyakini sebagai antiradang yang efektif, khususnya pada jerawat yang meradang.
Untuk menjaga kesehatan kulit, para ahli menyarankan agar masyarakat selalu berhati-hati dalam menangani jerawat di wajah dan menghindari metode yang dapat memperburuk kondisi kulit.