BeritaEntertainmentSelebritis

Atta dan Saaih Halilintar Beda Sikap Soal Taat Pajak, Padahal Didikan Sama Sejak Kecil

×

Atta dan Saaih Halilintar Beda Sikap Soal Taat Pajak, Padahal Didikan Sama Sejak Kecil

Share this article
Atta dan Saaih Halilintar Beda Sikap Soal Taat Pajak, Padahal Didikan Sama Sejak Kecil

Atta Halilintar dan adik kelimanya, Saaih, tampaknya memiliki perbedaan sikap ihwal kewajiban membayar pajak.

Saaih Halilintar kini tengah menjadi sorotan karena dicoret dari daftar peserta PON XXI akibat tidak memiliki BPJS dan NPWP.

Manajer Tim PON Cabor Golf Provinsi Banten, Paulus Rudy, mengungkapkan bahwa Saaih Halilintar belum mengirimkan berkas NPWP hingga batas waktu yang ditentukan.

“Pihak Saaih sampai tanggal 30 Juli ada WA ke saya, masih menanyakan, ‘Om, apakah bisa NPWP-nya pakai orang tua?’.

“Pertanyaan saya berarti, satu belum diurus,” ujar Paulus Rudy, dikutip dari akun @lambe__turah pada Senin (9/9/2024).

Saaih Halilintar diketahui baru mengurus administrasi pendaftaran PON pada 1 Agustus. Dia mengirim NPWP dan BPJS saat SK sudah selesai.

Akibat keterlambatan dalam mengurus administrasi itu, Saaih Halilintar dikritik lalai dalam memenuhi kewajiban membayar pajak di usianya yang ke-22 tahun.

Sementara itu, Atta Halilintar sering kali mendapatkan penghargaan dari Direktorat Jenderal Pajak karena kepatuhannya dalam membayar pajak.

Beberapa penghargaan yang diterima Atta Halilintar dari Direktorat Jenderal Pajak antara lain pada Senin (19/8/2024), November 2023, dan April 2019.

Meskipun memiliki perbedaan pandangan tentang pajak, Atta dan Saaih Halilintar keduanya telah mendapatkan pendidikan moral dari orangtua mereka.

“Kita di rumah itu pendidikan anak kan beda, ada 0-7 tahun itu anak tuh menjadi anak yang dilayani,” ujar Geni Faruk dalam acara televisi yang dipandu Raffi Ahmad.

Menurut Geni Faruk, setiap anak-anak Gen Halilintar telah mendapatkan pendidikan etika sejak usia dini.

cara duduk Atta dan Saaih Halilintar di acara TV (YouTube/TRANS TV Official)

“7-15 tahun anak diajar berkhidmat belajar melayani, 14-21 dianggap sebagai sahabat jadi buat diskusi segala macem jadi udah rundingan rame-rame,” sambung Geni Faruk.

Setelah beranjak dewasa, tambah Geni Faruk, anak-anak Gen Halilintar akan dilepas mandiri untuk menjalani kehidupan mereka masing-masing.

“Setelah 21, nah itu mereka ibaratnya sudah take off jalan sendiri, pilihannya sendiri,” ucap Geni Faruk.

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *