JAKARTA – BYD secara resmi memasuki pasar Indonesia pada awal tahun 2024. Produsen mobil listrik terbesar dari China ini memperkenalkan tiga model sebagai produk awalnya, yaitu BYD Seal, Dolphin, dan Atto 3.
Dari ketiga model tersebut, nama Atto 3 terlihat cukup menarik karena satu-satunya nama yang tidak berasal dari hewan. Sebagai informasi, Seal berarti anjing laut, sementara Dolphin merupakan lumba-lumba yang termasuk dalam keluarga Ocean.
Apa makna dari nama Atto 3?
Bobby Bharata, Kepala Operasi PT BYD Motor Indonesia, menjelaskan bahwa nama Atto 3 diambil dari satuan waktu terkecil, yaitu attosecond atau attodetik.
“Atto artinya attosecond (attodetik), ukuran yang lebih kecil dari detik. Satu attosecond setara dengan 0,000000000001 detik. Angka 3 pada Atto 3 menunjukkan serinya, tetapi tidak ada versi Atto 1 atau Atto 2,” terang Bobby di Bandung.
Attodetik adalah satuan waktu yang sama dengan satu triliun detik atau 10 pangkat 18. Sebagai gambaran, jumlah attodetik dalam satu detik sama dengan jumlah detik dalam 13,8 miliar tahun sejarah alam semesta.
Meskipun Bobby tidak mengungkapkan mengapa BYD memilih ukuran attodetik sebagai nama produknya, dia menyatakan bahwa nama tersebut merupakan representasi merek untuk mendekatkan diri dengan konsumen.
“Nama di China sebenarnya bukan itu; bukan Atto 3, melainkan Yuan Plus. Namun, Atto 3 dipakai untuk pasar global,” tambah Bobby.
BYD Atto 3 Untuk pasar Indonesia, Atto 3 tersegmentasi dalam kategori sport utility vehicle (SUV) ringkas. Mobil ini akan bersaing dengan dua mobil listrik asal China lainnya yang sudah lebih dulu hadir di Indonesia, yaitu MG 4 EV dan Chery Omoda E5.
Atto 3 memiliki dua varian, yakni Advanced dengan jangkauan maksimum 410 km, dan Superior yang dapat menjangkau hingga 480 km. Motor listriknya diklaim memiliki tenaga maksimal 150 kW dan torsi 310 Nm.
Akselerasi mobil dari 0-100 km hanya membutuhkan waktu 7,3 detik sebelum mencapai kecepatan maksimum 160 km per jam.
