Baru-baru ini, polisi menangkap mantan pemain timnas Indonesia kelompok usia di bawah 23 tahun, Syakir Sulaiman, atas dugaan penyalahgunaan obat keras di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Kamis pekan lalu. Salah satu obat yang ditemukan adalah tramadol. Pertanyaannya, apakah tramadol termasuk narkoba?
Tim Polres Cianjur menangkap Syakir di rumahnya pada tanggal 31 Oktober 2024. Polisi menemukan 1.700 butir obat keras tramadol dan 1.000 butir obat hexymer sebagai barang bukti. Dari hasil penyelidikan, terungkap mantan pemain Timnas berusia 32 tahun tersebut diduga telah mengedarkan obat-obatan tersebut selama dua tahun terakhir.
Mengenal Obat Tramadol dan Kegunaannya
Melansir Halodoc, tramadol adalah obat yang berfungsi untuk meredakan nyeri atau rasa sakit. Obat ini sering digunakan untuk menghilangkan rasa sakit setelah prosedur operasi. Namun, tramadol tidak seharusnya digunakan sembarangan, terutama tanpa resep dokter dan keluhan penyakit yang jelas.
Obat tramadol dapat digunakan untuk mengatasi nyeri pada anak-anak yang berusia di atas 12 tahun hingga orang dewasa. Cara kerja tramadol adalah dengan memengaruhi reaksi kimia di dalam otak yang mengontrol rasa nyeri. Obat ini mirip dengan zat endorfin yang terdapat di otak, sehingga tramadol dapat mengurangi sensasi rasa sakit.
Di dalam otak manusia, endorfin berinteraksi dengan reseptor, yaitu bagian sel yang menerima zat tertentu. Reseptor ini dapat meminimalisir rasa sakit yang dikirim tubuh ke otak, sehingga otak tidak merasakan sakit dan menganggap bahwa nyeri sudah berkurang.
Apakah Tramadol Termasuk Narkoba?
Tramadol dapat digolongkan sebagai narkotika karena termasuk dalam kelas obat agonis opioid. Penggunaannya harus dalam pengawasan dokter.
Namun, dalam beberapa kasus, tramadol sering digunakan sebagai alternatif bagi orang yang ingin merasakan sensasi “teler”, mirip seperti mabuk alkohol. Banyak juga yang mengalami kecanduan tramadol.
Efek Samping dan Risiko Penyalahgunaan Tramadol
Penyalahgunaan tramadol dapat memicu efek samping yang serius. Beberapa gejala dan efek samping yang muncul akibat penyalahgunaan obat ini termasuk pusing, sakit kepala, mudah mengantuk, mual, dan muntah. Obat ini juga dapat menyebabkan konstipasi, mulut kering, kelelahan, serta keringat berlebih.
Dalam kondisi yang lebih parah, konsumsi tramadol dapat menimbulkan efek samping serius, terutama pada anak-anak. Efek samping serius yang mungkin muncul termasuk halusinasi, kecemasan, detak jantung sangat cepat dan tidak teratur, sesak napas, bahkan dapat memicu henti napas.
Tindakan Jika Sudah Terlanjur Kecanduan
Jika Anda atau orang terdekat terindikasi mengalami kecanduan tramadol, segeralah konsultasi dengan dokter. Mengatasi gangguan penggunaan zat memerlukan rencana dan tindakan tertentu untuk memperhitungkan potensi komplikasi selama proses pemulihan.
Ini sangat sulit dilakukan sendiri, sehingga sebaiknya segera hubungi dokter atau mendaftar untuk program perawatan kecanduan (rehabilitasi) di rumah sakit atau lembaga kesehatan lain yang dapat membantu proses pemulihan.
Sekian penjelasan mengenai apakah tramadol termasuk narkoba. Sebaiknya gunakan obat ini sesuai anjuran dokter, dan jangan sekali-kali menyalahgunakannya!
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari