BeritaOtomotif

Apakah Sistem Pendingin Mobil Perlu Diganti Usai Kena Abu Vulkanik?

×

Apakah Sistem Pendingin Mobil Perlu Diganti Usai Kena Abu Vulkanik?

Share this article
Apakah Sistem Pendingin Mobil Perlu Diganti Usai Kena Abu Vulkanik?

SOLO – Hujan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Lewotobi di Nusa Tenggara Timur (NTT) membuat beberapa wilayah di sekitarnya, termasuk rumah-rumah warga, tertutup abu.

Keberadaan abu vulkanik ini tidak hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran mengenai potensi kerusakan pada kendaraan, terutama mobil.

Bagi pemilik kendaraan, salah satu pertanyaan yang mungkin muncul adalah apakah sistem pendingin mobil perlu diganti setelah terpapar abu vulkanik?

Iwan, pemilik Iwan Motor Honda Auto Clinic, menjelaskan bahwa untuk sistem pendingin, tidak perlu diganti meskipun mobil terkena abu vulkanik.

KOMPAS.COM/SKIVO MARCELINO MANDEY HUJAN ABU: Tampak kendaraan mobil yang diparkir di parkiran Bandara Sam Ratulangi, Manado, dipenuhi abu vulkanik Gunung Ruang, Selasa (30/4/2024) pukul 15.17 Wita.

“Kalau pendingin tidak perlu (diganti) karena sistemnya close loop system, tidak mungkin kemasukan,” ucap Iwan.

Close loop system artinya cairan pendingin bersirkulasi di dalam sistem secara terus-menerus tanpa terpapar langsung ke lingkungan luar.

Oleh karena itu, debu atau abu vulkanik yang menempel pada mobil tidak akan masuk ke dalam saluran cairan pendingin.

Dilengkapi dengan filter, mobil dapat menghalau kotoran dan debu vulkanik sebelum masuk ke dalam sistem mesin.

Sebagai informasi, ada beberapa komponen utama dalam sistem pendingin mobil, seperti radiator, pompa air, termostat, kipas pendingin, kap radiator, tabung reservoir, dan selang pendingin.

Iwan juga menyatakan bahwa terdapat beberapa komponen yang perlu diganti ketika mobil terkena abu vulkanik.

“Filter udara, filter kabin, filter oli, oli mesin, dan oli matik wajib ganti. Pastikan bodi mobil sudah dibersihkan terlebih dahulu agar tidak terhisap lagi,” tegas Iwan.

Ia menyarankan agar jika debu vulkanik masih banyak, lakukan penggantian rutin maksimal 3.000 kilometer atau dua bulan sekali.


Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *