BeritaKesehatan

Apa Perbedaan HIV dan AIDS? Ketahui Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya

×

Apa Perbedaan HIV dan AIDS? Ketahui Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya

Share this article
Apa Perbedaan HIV dan AIDS? Ketahui Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya

Kondisi HIV dan AIDS seringkali dipahami sebagai gangguan kesehatan yang sama. Namun, terdapat perbedaan signifikan antara keduanya. Penyebutan HIV/AIDS bisa jadi salah satu penyebab munculnya mispersepsi di masyarakat. Mari kita pahami perbedaan antara HIV dan AIDS melalui penjelasan berikut!

Apa Itu HIV?

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini khususnya menargetkan sel CD4, yaitu sel darah putih yang berperan penting dalam melawan infeksi. Ketika HIV menginfeksi tubuh, virus ini akan terus berkembang biak dan merusak sel CD4.

Apa itu AIDS?

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kondisi yang muncul ketika sistem kekebalan tubuh seseorang sangat lemah akibat infeksi HIV yang tidak terkontrol. Dengan sistem kekebalan tubuh yang rusak, penderita AIDS akan sangat rentan terhadap berbagai jenis infeksi dan penyakit, seperti pneumonia, tuberkulosis, dan beberapa jenis kanker.

Apa Perbedaan HIV dan AIDS?

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa infeksi virus HIV akan memicu kondisi AIDS. AIDS muncul sebagai akibat dari serangan HIV. AIDS juga dapat disebut sebagai HIV stadium 3, dengan kondisi dan gejala yang kompleks yang memerlukan diagnosis lebih mendalam oleh dokter atau ahli kesehatan.

Gejala

HIV: Pada tahap awal, gejala HIV sering tidak spesifik atau mirip dengan flu, seperti demam, sakit kepala, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Pada tahap lanjut, gejala dapat mencakup penurunan berat badan, diare kronis, serta infeksi berulang.

AIDS: Gejala AIDS lebih bervariasi bergantung pada jenis infeksi oportunistik yang menyertai. Beberapa gejala umum meliputi pneumonia, tuberkulosis, infeksi jamur, dan kanker tertentu.

Penyebab HIV

HIV dapat menular melalui pertukaran cairan tubuh tertentu, seperti:

  • Hubungan seksual tanpa kondom dengan pasangan yang terinfeksi HIV.
  • Penggunaan jarum suntik yang tidak steril, transfusi darah yang terkontaminasi.
  • Ibu hamil ke anaknya yang dapat ditularkan selama kehamilan, persalinan, atau menyusui.

Pencegahan HIV

  • Praktik seks aman: Selalu gunakan kondom saat berhubungan seksual.
  • Hindari penggunaan jarum suntik bersama: Hanya gunakan jarum suntik sekali pakai dan steril.
  • Tes HIV: Lakukan tes HIV secara rutin, terutama jika Anda termasuk dalam kelompok berisiko.
  • Konsultasi dengan dokter: Bagi ibu hamil, konsultasi dengan dokter sangat penting untuk mencegah penularan HIV ke bayi.

Pengobatan

HIV: Terdapat obat antiretroviral (ARV) yang sangat efektif dalam menghambat perkembangan virus HIV dan memperlambat kerusakan sistem kekebalan tubuh.

AIDS: Pengobatan AIDS berfokus pada pengelolaan infeksi oportunistik serta meningkatkan kualitas hidup penderita.

Itulah perbedaan antara HIV dan AIDS. Dengan pengobatan yang tepat dan gaya hidup sehat, penderita HIV dapat hidup lebih lama dan produktif.

Kontributor : I Made Rendika Ardian

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *