– Kehadiran Ahmad Saroni dalam kasus yang melibatkan nama pengusaha Surabaya, Ivan Sugianto, memicu berbagai reaksi publik.
Berstatus Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Saroni mengambil inisiatif untuk bertemu langsung dengan Ivan Sugianto. Pertemuan tersebut bahkan dibagikan oleh Ahmad Saroni di Instagram.
“Terima kasih kepada Kapolrestabes Surabaya yang telah menerima saya berkunjung sekaligus melihat pelaku,” tulis Ahmad Saroni dalam unggahannya, yang diambil dari Instagram pada Senin (18/11/2024).
Saat menemui pelaku intimidasi terhadap siswa SMA Kristen Gloria 2 Surabaya, Ahmad Saroni tampak mengenakan penampilan yang lebih santai. Ia memadukan celana ketat dan kaos dengan jaket hijau, serta menambahkan sebuah topi.
Meskipun tidak mengenakan ‘baju dinas’ khas DPR, kedatangan Ahmad Saroni memiliki makna tersendiri, mencerminkan partisipasinya sebagai pejabat. Ia juga memberikan penghargaan kepada kepolisian atas keberhasilan menangkap Ivan Sugianto dengan cepat.
“Apreciate pada kecepatan gerak langkah Polrestabes Surabaya atas viralnya seseorang yang berlaku sangat buruk di hadapan semua orang. Mudah-mudahan kasus ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar tidak merasa hebat dan jumawa dalam bertindak seenaknya,” tulis Ahmad Saroni dalam unggahannya yang sama.
Ucapan penghargaan tersebut dilanjutkan dengan sebuah pesan yang diyakini diambil dari interaksinya dengan pelaku intimidasi, Ivan Sugianto. Pesan tersebut cukup menarik, menekankan pentingnya pembelajaran bagi para orang tua terkait masalah perundungan.
“Saya ingin menyampaikan pesan kepada semua orang tua, termasuk saya sendiri, bahwa kita harus mengawasi perilaku anak-anak kita dengan baik agar mereka senantiasa bersikap ramah dan tidak megah dengan posisi orang tua mereka. Kadang, sikap anak-anak dapat mendorong pergaulan yang bisa mengarah kepada penghinaan atau bully terhadap orang lain,” lanjut Ahmad Saroni.
“Sebagai orang tua, tentu merasa iba jika anak kita mengalami perlakuan yang tidak baik,” tambahnya.
Awalnya, unggahan dari seorang anggota DPR RI ini mendapatkan apresiasi dari netizen. Namun, komentar yang meragukan Ahmad Saroni mulai muncul.
Beberapa netizen menunjukkan keprihatinan terhadap dugaan perbedaan perlakuan yang diterima Ivan di depan dan di balik kamera, serta suasana ruangan tempat pertemuan yang dianggap tidak wajar.
“Cuma di depan kamera, di belakang ketawa-ketiwi,” tebak salah satu netizen.
“Pelaku perundungan anak jangan diajak ngobrol di ruangan mewah seperti teman bisnis, Bang,” pinta seorang netizen.
“Baru kali ini tahanan diundang ke ruang kerja Kapolrestabes bertemu anggota DPR. Ini seperti nonton Drakor di Netflix, biasanya ada adegan seperti ini,” komentar netizen lainnya.