Kronologi Korban Penyiraman Air Keras – Kasus penyiraman air keras yang menimpa Agus Salim telah menarik perhatian publik. Agus terlibat dalam insiden penyiraman air keras yang dilakukan oleh Aji, bawahannya, di sebuah kafe di Cengkareng, Jakarta Barat. Agustinus menerima donasi sebesar Rp1,5 miliar untuk penanganannya.
Saat ini, dana donasi Agus Salim telah dipindahkan ke yayasan milik Pratiwi Noviyanthi. Langkah ini diambil agar penggunaan uang tersebut dapat dipantau dengan baik. Meskipun Agus sempat merasa keberatan, ia akhirnya memahami keputusan tersebut.
“Untuk menghindari salah paham, kami diminta untuk datang ke sana mencetak mutasi dan berbicara dengan Pak Geri. Di sana, Pak Geri menjelaskan mengenai pemindahan dana dari donasi ke yayasan. Tujuannya agar yayasan bisa mengawasi dan mengatur pengeluaran Agus,” jelas Agus dalam sebuah podcast yang dipandu Denny Sumargo.
“Awalnya saya agak keberatan, tetapi setelah penjelasan Pak Geri, saya pun mengerti. Pak Geri mengatakan bahwa biaya rumah sakit akan dibayarkan dari yayasan, dan uang saya tidak akan hilang. Jika setelah pengobatan masih ada sisa, yayasan akan mengembalikannya kepada saya,” tambahnya.
Elmi juga mengkonfirmasi bahwa dana yang diterimanya telah dimutasi ke pihak yayasan Pratiwi Noviyanthi, termasuk uang senilai Rp250 juta yang diberikan Agus. Meskipun begitu, dana itu tetap utuh dan tidak berkurang.
Agus juga menyatakan bahwa ia menyisihkan Rp98 juta untuk bibinya yang biasa dipanggil wawa, yang mengalami masalah utang. Ia juga membagikan Rp50 juta kepada kakaknya.
Di sisi lain, Pratiwi mengungkapkan perlunya klarifikasi terkait pemindahan dana agar tidak terjadi kesalahpahaman. Menurutnya, pemindahan dana itu dibicarakan bersama Denny Sumargo sebelumnya.
“Sebentar dulu, pemindahan ini kita bicarakan berdua, agar tidak terkesan bahwa saya yang mengambil semua. Saya ingin menghindari kesalahpahaman tentang tindakan ini,” ucap Novi.
Denny Sumargo juga menjelaskan alasan pemindahan dana tersebut, menegaskan bahwa sebagai amanah dari publik untuk pengobatan Agus, semuanya harus dikelola dengan baik.
“Saya koordinasi dengan mbak Novi karena uang ini sangat penting untuk pengobatan Agus. Saya pastikan tidak akan ada yang mengambilnya,” ujarnya tegas.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni