Ria Ricis membagikan pengalamannya saat mendapati sang buah hati, Moana, mengalami speech delay alias keterlambatan dalam berbicara.
Melalui kanal YouTube Melaney Ricardo, mantan istri Teuku Ryan itu menyadari jika anaknya mengalami speech delay saat usia Moana satu tahun.
“Jadi aku tuh tahu Moana speech delay itu waktu dia umur setahunan. Yang di mana pada usia normalnya harusnya sudah bisa menyebut beberapa kata,” terang Ria Ricis pada Selasa (22/10/2024).
Mendapati kemampuan anaknya berbeda dari anak lain seusianya, adik dari Oki Setiana Dewi itu mulai berkonsultasi dan mendatangi beberapa ahli.
“Akhirnya dari situ kita mulai panggil guru terapi, dokter, apa segala macem,” tambahnya.
Ria Ricis bahkan memanggil empat dokter spesialis anak untuk memeriksakan kondisi Moana. Dari keempat dokter yang memeriksa, rata-rata mereka menyimpulkan jika Moana mengalami speech delay.
“Mostly dari empat itu kebanyakan tuh bilangnya speech delay, satunya bilang ADHD,” jelasnya.
Berbagai upaya telah dilakukan Ria Ricis untuk menyembuhkan kondisi sang anak, termasuk merukiah dan memanggil seorang psikolog.
“Yang terakhir banget kita panggil dokter psikolog. Terakhir banget, udah enggak ada jalan lain,” ungkapnya.
Saat psikolog melakukan riset, terungkaplah satu alasan yang menjadi penyebab Moana alami speech delay.
“Ternyata jawabannya satu, kebanyakan mainan salah satunya. Salah satu dari beberapa penyebab dia speech delay itu,” beber Ria Ricis.
Ia tidak menyangka bahwa keputusan memberikan aneka mainan untuk sang anak justru menjadi sebuah kesalahan besar.
“Di otak aku tuh namanya ibu baru ya, ibu kaget, apalagi aku suka mainan sebelum ada anak,” tuturnya.
“Kirain tuh semakin banyak mainan anak semakin happy, semakin tersalurkan tuh jiwa-jiwaa main. Tapi ternyata aku salah besar,” imbuhnya.
Banyaknya mainan yang diberikan Ria Ricis untuk Moana justru membuat sang anak bingung hingga kehilangan fokus dan menyebabkan speech delay.
“Ternyata kebanyakan mainan, kebanyakan objek, kebanyakan warna itu justru bikin dia bingung enggak bisa fokus sama satu mainan,” ujarnya.
Kontributor : Rizka Utami
