KLATEN – Setiap mobil harus dilengkapi dengan dokumen resmi yang mengidentifikasi serta menyatakan riwayat kepemilikannya. Dokumen-dokumen ini menjadi syarat agar mobil dapat dioperasikan secara legal di jalan raya.
Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) adalah dua dokumen yang wajib diperiksa oleh konsumen saat memilih mobil bekas.
Hardi Wibowo, pemilik bengkel dan showroom mobil bekas Aha Motor Yogyakarta, menegaskan bahwa pada dokumen kendaraan tercantum nomor identitas yang melekat, seperti nomor rangka dan mesin.
“Konsumen yang sedang memilih mobil bekas incarannya wajib memeriksa kesesuaian nomor identitas antara fisik dan dokumen. Nomor rangka dan mesin harus sesuai dengan yang tertulis di dokumen kendaraan,” ucap Hardi.
Hardi menjelaskan bahwa kecocokan nomor rangka dan mesin adalah indikator bahwa mobil tersebut legal secara kasat mata. Hal ini krusial mengingat ada kemungkinan adanya unit yang menggunakan rangka dan mesin yang diganti.
“Mungkin dari segi fungsi mobil tidak bermasalah, tetapi jika legalitasnya tidak sesuai, konsumen akan kesulitan saat proses pengurusan seperti balik nama atau pembayaran pajak, karena pada dasarnya mobil tidak dilengkapi dengan dokumen yang sah,” tambah Hardi.
Menurut Hardi, membeli mobil tanpa dokumen sah sangat tidak disarankan, karena dapat menyebabkan masalah di masa depan, terutama saat berurusan dengan pihak berwenang.
“Selain itu, mobil bekas juga dapat dianggap sebagai investasi, sehingga konsumen perlu menjaga agar harga jual kembali tetap stabil,” ungkap Hardi.
Dengan memastikan nomor rangka dan mesin sesuai dengan yang tertera pada STNK dan BPKB, konsumen dapat memastikan mendapatkan mobil bekas yang layak jalan dan legal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu.
