Indonesia darurat judi online. Judi online, atau judol, menjadi salah satu isu besar yang dihadapi masyarakat Indonesia. Banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari judol, yang tidak hanya merugikan individu tetapi juga negara.
Dampak buruk judi online seringkali menghiasi pemberitaan di media. Kasus bunuh diri, seorang ibu menjual anaknya, seorang anak membunuh orangtuanya, dan banyak cerita tragis lainnya yang bersumber dari perjudian online.
Judi bukanlah masalah baru di Indonesia. Tercatat, negara ini pernah melegalkan perjudian melalui Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah (SDSB) atau dikenal dengan Porkas pada akhir 1980-an.
Maraknya SDSB dan legalisasi perjudian membuat banyak kalangan merasa tergerak. Salah satunya adalah Rhoma Irama, yang pada tahun 1987 menciptakan lagu “Judi” setelah melakukan observasi selama tiga tahun.
“Saat itu ada keresahan yang luar biasa, ada kegilaan yang luar biasa di bangsa ini tentang perjudian. Namanya Porkas, ini luar biasa menggila, saya melihat semua orang gila Porkas,” kata Rhoma Irama, dalam sebuah wawancara.
Rhoma Irama tidak hanya menciptakan lagu di studio, tapi juga mendatangi tempat-tempat perjudian dan berbincang dengan orang-orang yang terjebak dalam judi.
“Saya melihat bagaimana orang-orang terjebak setiap hari. Mobil lewat dicatat nomornya, kamu mimpi apa. Memang ada yang tadinya rajin beribadah, tapi berdoa bukan kepada Tuhan, melainkan kepada kuburan dan dukun. Tiga tahun itu bukan hanya menghabiskan waktu untuk membuat lagu,” ujar Rhoma Irama.
Dari pengalamannya itu, Rhoma Irama menghasilkan lagu “Judi” dengan lirik yang sangat kuat dan tetap relevan hingga saat ini.
Berikut adalah lirik dari lagu “Judi” karya Rhoma Irama:
Judi (judi)
Menjanjikan kemenangan
Judi (judi)
Menjanjikan kekayaan
Bohong (bohong)
Kalaupun kau menang
Itu awal dari kekalahan
Bohong (bohong)
Kalaupun kau kaya
Itu awal dari kemiskinan
Judi (judi)
Meracuni kehidupan
Judi (judi)
Meracuni keimanan
Pasti (pasti)
Kar’na perjudian
Orang malas dibuai harapan
Pasti (pasti)
Kar’na perjudian
Perdukunan ramai menyesatkan
Yang beriman bisa jadi murtad
Apalagi yang awam (oh-oh)
Yang menang bisa menjadi jahat
Apalagi yang kalah (oh-oh)
Yang kaya bisa jadi melarat
Apalagi yang miskin (oh-oh)
Yang senang bisa jadi sengsara
Apalagi yang susah (oh-oh)
Uang judi najis, tiada berkah
Uang yang pas-pasan
Karuan buat makan
Itu cara sehat
‘Tuk bisa bertahan
Uang yang pas-pasan
Karuan ditabungkan
Itu cara sehat
‘Tuk jadi hartawan
Apa pun nama dan bentuk judi
Semuanya perbuatan keji
Apa pun nama dan bentuk judi
Jangan dilakukan dan jauhi
Judi (judi)
Menjanjikan kemenangan
Judi (judi)
Menjanjikan kekayaan
Bohong (bohong)
Kalaupun kau menang
Itu awal dari kekalahan
Bohong (bohong)
Kalaupun kau kaya
Itu awal dari kemiskinan
Judi (judi)
Meracuni kehidupan
Judi (judi)
Meracuni keimanan
Pasti (pasti)
Kar’na perjudian
Orang malas dibuai harapan
Pasti (pasti)
Kar’na perjudian
Perdukunan ramai menyesatkan
Yang beriman bisa jadi murtad
Apalagi yang awam (oh-oh)
Yang menang bisa menjadi jahat
Apalagi yang kalah (oh-oh)
Yang kaya bisa jadi melarat
Apalagi yang miskin (oh-oh)
Yang senang bisa jadi sengsara
Apalagi yang susah (oh-oh)
Uang judi najis, tiada berkah
Judi