Menarik Perhatian di Kediaman Prabowo Subianto
Selain Raffi Ahmad dan Giring Ganesha, sosok publik yang juga berhasil mencuri perhatian di kediaman Prabowo Subianto pada Selasa (15/10/2024) adalah Gus Miftah.
Seperti diketahui, Prabowo Subianto mengundang tokoh politik dan masyarakat menjelang pelantikan dirinya sebagai Presiden RI pada Minggu (20/10/2024) mendatang. Mereka yang diundang kabarnya akan menjadi anggota kabinet Prabowo – Gibran.
Berdasarkan pantauan, Gus Miftah hadir di kediaman Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan, mengenakan busana formal.
Gus Miftah, yang memiliki nama asli Miftah Maulana Habiburrahman, terlihat mengenakan kemeja batik dan celana panjang, dipadukan dengan kacamata hitam ikoniknya.
“Raffi Ahmad, Giring, dan Gus Miftah tiba di kediaman Prabowo,” tulis akun @lambe_turah.
Kehadiran Gus Miftah di kediaman Prabowo Subianto tampaknya tidak mendapat sambutan positif dari sejumlah warganet.
Berdasarkan pemantauan di kolom komentar pada unggahan tersebut, beberapa warganet mengingat kembali momen ketika Gus Miftah menoyor kepala istrinya di depan umum.
“Istri saja dipermalukan di depan umum. Mohon maaf, negeri ini mau dibawa ke mana?” tulis seorang netizen.
“Gus Miftah ngapain sih? Sudah memberi contoh tidak baik, tidak menghormati istrinya dengan dalih bercanda,” ucap netizen yang lain.
“Gus Miftah apaan sih? Mana bercandain istri kayak begitu di depan publik?” ujar netizen yang lainnya.
Klarifikasi Gus Miftah
Setelah pertemuan dengan Prabowo, Gus Miftah melakukan wawancara dengan awak media dan meluruskan isu bahwa dirinya akan diangkat menjadi menteri di kabinet pemerintahan Prabowo Subianto.
“Jadi bapak (Prabowo) perintahkan untuk lebih banyak fokus di bidang moderasi, toleransi, dan semacamnya,” kata Gus Miftah.
Menurut Gus Miftah, dirinya tidak ditunjuk menjadi wakil menteri atau kepala badan, namun tetap enggan mengungkapkan rincian jabatan yang akan diemban.
“Dan juga bukan dalam bentuk badan, ya. Tapi, yang jelas ada amanah presiden yang kemudian saya diperintahkan untuk lebih fokus pada masalah toleransi dan moderasi,” ujar Gus Miftah.
