Aturan ketat di Korea Selatan terkait jam kerja sempat memaksa Gabriel Prince bekerja keras selama syuting film Laut Tengah. Batasan waktu membuat tim produksi harus bergerak cepat untuk menuntaskan pengambilan adegan yang dibutuhkan sutradara.
“Kalau nggak salah, syuting di Namsan Tower itu cuma 2 jam. Jadi angle shot yang kami ambil lumayan banyak,” ungkap Gabriel Prince, di sela kunjungannya ke redaksi di kawasan Mega Kuningan, Jakarta beberapa waktu lalu.
Gabriel Prince, yang terbiasa dengan ritme kerja di Indonesia, sempat kewalahan juga dengan kebiasaan orang-orang Korea Selatan. Di beberapa kesempatan, Gabriel seperti kurang punya waktu untuk mendalami karakter yang diperankan.
“Buat dari pemain, kami merasa kayak emosi kami masih kurang maksimal, tapi karena ada keterbatasan waktu, nggak bisa lanjut lagi scene-nya,” papar Gabriel Prince.
Untuk urusan ketepatan waktu dalam bekerja, orang-orang Korea Selatan benar-benar tidak punya toleransi. Saat rentang waktu yang disepakati selesai, tim produksi film juga harus menuntaskan kegiatan dalam kondisi apa pun.
“Misal kami lewat satu menit pun, itu udah ditungguin sama orangnya. Jadi, soal waktu, mereka lumayan strict,” kata Gabriel Prince.
Namun di sisi lain, ada satu hal yang bisa Gabriel Prince syukuri. Meski harus bekerja keras selama syuting, Gabriel merasa jadi punya jam berkegiatan yang lebih sehat dan teratur selama di Korea Selatan.
“Patut disyukuri juga sih. Dengan mereka strict soal waktu, kami selama di sana syutingnya jadi sehat,” tutur Gabriel Prince.
Berbekal pengalaman itu, Gabriel Prince punya angan-angan untuk kelak rumah produksi di Indonesia juga bisa menerapkan sistem kerja serupa.
“Bener sih. Ya, mudah-mudahan,” pungkas Gabriel Prince seraya tertawa.