JAKARTA – Jauh sebelum rivalitasnya dengan Jorge Lorenzo dan Marc Marquez, legenda MotoGP Valentino Rossi sudah berseteru dengan Max Biaggi di awal kariernya.
Persaingan antara Rossi dan Biaggi menjadi salah satu yang paling terkenal dan sengit dalam sejarah balap motor, terutama insiden saat Rossi memberikan “jari tengah” kepada Biaggi di Suzuka, Jepang, pada tahun 2021.
Max Biaggi of Italy (R) powers ahead of compatriot Valentino Rossi (L) during the second free practice session of the 500cc Australian Motorcycle Grand Prix at Phillip Island 13 October 2001. Biaggi lies in second place behind Rossi in the 2001 World Championship rankings. AFP PHOTO/PAUL CROCK. (Photo by PAUL CROCK / AFP)
“Tahun itu, Biaggi pindah dari Aprilia ke Honda di kelas 250 (Marlboro Kanemoto). Semua orang berkata bahwa dia menang hanya karena motor Italia, dan saya juga mendukung pernyataan itu,” kata Rossi.
“Begitu kami tiba di Suzuka, kami bertemu di restoran yang sama. Max sedang makan malam dengan beberapa wartawan. Ketika saya berpapasan dengannya, dia memanggil saya ‘Max Biaggi dari kelas 125’. Saya menjawab, ‘Ini Valentino Rossi dari kelas 250,’” ujar Rossi.
Beberapa tahun kemudian, terjadi konfrontasi tatap muka di lift. Rossi mengungkapkan bahwa Biaggi berusaha mengintimidasinya.
Max Biaggi dan Valentino Rossi. AFP PHOTO / TOSHIFUMI KITAMURA (Photo by TOSHIFUMI KITAMURA / AFP)
“Max bertanya kepada saya, ‘Mengapa kamu bersikap seperti itu kepadaku?’. Saya tidak ingat apa tanggapan saya, tetapi saya merasakan tekanan dari situasi itu. Sejak saat itu, saya selalu sangat berhati-hati di lift,” tambahnya.
Kini, keduanya telah pensiun dari dunia balap motor. Rossi berusia 45 tahun sedangkan Biaggi 53 tahun. Rossi menjadi legenda MotoGP dengan sembilan gelar juara dunia, sementara Biaggi adalah juara enam kali dan memiliki tempat khusus dalam sejarah balap motor.
Rossi, yang kini lebih dewasa, mengakui bahwa perselisihan antara keduanya baik di dalam maupun luar lintasan, sebagian besar adalah kesalahannya.
Rossi vs Max Biaggi Welkom 2004
“Saya tidak menyukai Max. Kami semua berasal dari Emilia-Romagna, sementara dia dari Roma. Saya tidak suka cara dia mengatur wawancara,” kata Rossi.
Rossi mengakui bahwa di awal kariernya dia terlalu jujur tentang pendapatnya terhadap Biaggi. Padahal saat itu dia adalah junior sehingga hal itu sulit diterima oleh Biaggi.
“Saya penggemar berat Loris Capirossi dan sangat menyukai Doriano Romboni. Ketika saya di GP, saya mengungkapkan hal ini kepada wartawan, dan saya rasa Biaggi tidak senang mendengarnya,” ucap Rossi.
“Bagaimanapun, dia adalah pebalap teratas di dunia balap motor Italia, dan saya menyatakan tidak menyukainya. Hubungan kami langsung dimulai dengan buruk. Tapi itu salah saya,” katanya.