DEPOK – Modifikasi motor bukan hanya tentang perubahan fisik, tetapi juga melibatkan perangkat lunak atau ECU. Salah satu metode popular saat ini adalah pemetaan ulang atau remapping ECU.
ECU atau Engine Control Unit dapat dianggap sebagai otak dari motor. Semua perintah terkait rasio campuran udara dan bahan bakar (Air Fuel Ratio, AFR), sistem starter, dan fungsi lainnya berada dalam perangkat ini.
Anggi Yohanda, Tuner ECU di Cotomoto.id menjelaskan, remapping ECU adalah proses penyesuaian kontrol elektronik untuk meningkatkan performa motor.
“Tuning ECU lebih fokus untuk mengoptimalkan data standar dari pabrikan. Komponen yang tadinya dibatasi bisa kita sesuaikan, sesuai dengan kebutuhan,” ujar Anggi.
Menurut Anggi, modifikasi remapping ECU harus dilakukan dengan hati-hati dan berdasarkan parameter tertentu. Contohnya, dapat dilakukan melalui peta baru ECU dengan mengatur rasio campuran udara dan bahan bakar di ruang bakar.
“Misalnya di motor Honda yang baru, standar pabrikan mungkin kurang bahan bakar (AFR) di putaran mesin tinggi untuk efisiensi. Kita bisa mengatur bahan bakarnya, mengubah data dalam memori ECU sesuai dengan kebutuhan,” kata Anggi.
Diharapkan dengan penyesuaian di AFR, performa motor dapat tetap terjaga di putaran mesin yang sebelumnya disetel untuk hemat bahan bakar. Tenaga motor tidak akan menurun, bahkan masalah brebet juga dapat dihilangkan.
“Namun, modifikasi ini tidak bisa sembarangan, harus dengan parameter yang tepat. Kita harus membuka sedikit dari batasan standar yang biasanya ditetapkan oleh pabrikan,” tambah Anggi.
Untuk harga remap ECU, Anggi menawarkan mulai dari Rp 250.000, belum termasuk dyno test. Melakukan modifikasi ini akan lebih baik jika motor diuji di mesin dyno agar terlihat hasil perubahannya, bukan hanya berdasarkan perasaan semata.
