Edward Akbar saat ini tengah menjalani proses perceraian dengan Kimberly Ryder sekaligus dihadapkan pada laporan terkait dugaan penggelapan. Sejak Kimberly melayangkan gugatan cerai, berbagai isu mulai merebak yang menyeret nama Edward.
Isu tersebut meliputi tudingan Edward berselingkuh hingga masalah finansial yang membuatnya terlihat pelit terhadap istri dan anak-anaknya. Imbas dari gosip-gosip tersebut, Edward Akbar merasa nama baiknya kini telah tercemar.
Padahal, Edward merasa tidak pernah melakukan hal buruk seperti yang dibicarakan publik. Dia bahkan mengibaratkan hancurnya nama baiknya bagaikan mata air di Palestina.
“Nama baik saya di kehidupan duniawi dihancurkan seperti mata air di Palestina dihancurkan. Nanti Allah pasti pulihkan,” tulis Edward, berdasarkan unggahan di akun Instagramnya.
Bukan tanpa alasan Edward menulis hal tersebut. Ia merasa sudah terlalu banyak kebohongan yang beredar mengenai dirinya.
Meski demikian, Edward tetap yakin bahwa Tuhan akan memberikan balasan yang terbaik. Selain itu, ia percaya bahwa apa yang terjadi padanya saat ini adalah takdir dari Tuhan.
“Memang ujian itu tidaklah mudah ternyata… karena hanya Allah yang tahu kebenarannya dan semua terjadi atas ketetapan-Nya. Dan kehidupan hanyalah sementara. Yang sudah merasakan kehilangan kedua orang tuanya pasti paham. (Andaikan ibuku masih ada, namun hidup ini bukanlah berandai-andai),” ujar Edward.
Dalam caption panjang tersebut, ayah dua anak ini juga menyinggung tuduhan perselingkuhan dari Kimberly Ryder yang sempat mencuat. Edward mempertanyakan asal gosip tersebut, karena ia merasa tidak pernah melakukannya, bahkan sebelum ia menikahi Kimberly.
“Awal difitnah selingkuh, ternyata tidak. Gimana bisa gitu? Jujur saya bangga tidak pernah selingkuh semenjak menunggu dia kuliah di Inggris. Jadi apa sih sebetulnya awalnya? Jangan plintar-plintar dong,” tulis Edward.
Menurut Edward Akbar, ia tidak mungkin melakukan tindakan tidak terpuji seperti itu karena ia selalu diajari oleh kedua orang tuanya untuk berperilaku baik.
“Saya paham prinsip, hal-hal yang ditanamkan oleh kedua orang tua saya yang sudah tiada,” tutup Edward Akbar.
Kontributor : Anistya Yustika
