Fedi Nuril kembali beraksi mengkritisi para tokoh politik di media sosial. Kali ini targetnya adalah Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Dalam salah satu cuitan terbarunya di X, Fedi Nuril mengutip pemberitaan tentang PKB yang telah menyiapkan beberapa nama kader mereka untuk menduduki jabatan menteri di kabinet Prabowo Subiyanto dan Gibran Rakabuming Raka.
Bintang film Ayat-Ayat Cinta tersebut menyebut Cak Imin tidak memiliki integritas karena bergabung dengan pihak yang dulu dituduhnya mencurangi Pemilu 2024.
Seperti biasanya, Fedi Nuril menyematkan sebutan nyeleneh pada orang-orang yang disentilnya. Untuk Cak Imin, Fedi menyebutnya ‘cetok semen.’
“Menuduh curang, lalu bergabung dengan yang dituduh dan menyodorkan kader untuk jadi Menteri. Integritas cetok semen @DPP_PKB @cakimiNOW,” tulisnya, Jumat (13/9/2024).
Seorang netizen lantas mencibir Fedi Nuril karena tertipu oleh seorang politikus seperti Cak Imin. Ayah dua anak itu pun membalas dengan cukup bijak.
“Berarti lo dikibulin Cak Imin dong. Emang lo belum tau kalau dia Raja Lawak,” komentar akun @bun***
“Gue tahu, kok, kalau kebanyakan politisi itu tukang ngibul. Makanya gue kalau ngedukung nggak pake hati. Kalau terbukti ngibul, jadi ada alasan untuk memaki,” balasnya.
Kritikan Fedi Nuril tentu saja mengundang beragam komentar dari netizen. Mereka ikut mencibir Cak Imin yang tak pandang kawan atau lawan dalam berpolitik.
“Dalam politik, tidak ada musuh ataupun teman abadi. Yang ada kepentingan abadi,” ujar netizen.
“Ingat banget dulu Cak Imin nangis di kampanye akbar paslon 01, banyak yang tertipu air mata buayanya ya,” tambah netizen lain.
“Yang berjuang bareng gimana ya persaannya nggak ikut berkeringat tiba-tiba datang minta jatah menteri,” sahut yang lain.
“Dari dulu Cak Imin jiwa politiknya udah bagus. Nggak peduli kawan jadi lawan, atau sebaliknya,” tulis netizen lain.
Dalam Pilpres yang lalu, Cak Imin merupakan capres dari Anies Baswedan. Sebelumnya dia sempat memuji Fedi Nuril artis langka lantaran blak-blakan menolak untuk memilih Prabowo-Gibran.
Kontributor : Chusnul Chotimah
