Jejak digital Menkominfo, Budi Arie Setiadi, kembali disorot publik setelah aktif membela keluarga Presiden Jokowi dari isu miring.
Budi Arie Setiadi vokal memberikan klarifikasi mengenai isu Kaesang Pangarep yang dituduh menerima gratifikasi setelah menggunakan jet pribadi untuk pergi ke Amerika bersama Erina Gudono.
“Istrinya Mas Kaesang itu kan hamil sudah 8 bulan. Kan enggak boleh naik angkutan umum, pesawat umum mana boleh,” ucap Budi Arie Setiadi.
Selain Kaesang Pangarep, Gibran Rakabuming juga dibela oleh Budi Arie Setiadi. Dia membantah isu bahwa anak sulung Presiden Jokowi itu adalah pemilik akun Kaskus yang bernama Fufufafa.
“Nanti diumumin, kalau tahu siapa yang punya nanti diumumin. Yang pasti bukan punya Mas Gibran,” ujar Budi Arie Setiadi.
Akibat sikapnya membela keluarga Presiden Jokowi, jejak digital Budi Arie Setiadi ramai dibicarakan di media sosial, dengan beberapa di antaranya bersifat kontroversial.
Pada tahun 2011 silam, Budi Arie Setiadi pernah berkomentar di akun Facebook pribadinya mengenai foto garuda di dada mendiang Julia Perez.
“Garuda di dadanya,” kata Budi Arie Setiadi.
Selanjutnya, Budi Arie Setiadi juga mengunggah foto yang dinilai tidak pantas dan dianggap kontroversial.
“Garuda di dadamu lebih okay,” tutur Budi Arie Setiadi.
Dengan jejak digital tersebut, Budi Arie Setiadi dianggap memiliki kemiripan dengan pemilik akun Kaskus Fufufafa yang pernah melecehkan Syahrini.
“Incel support Incel,” tulis akun Twitter @_mardial_.
Menanggapi hal ini, sejumlah netizen memberikan respons dan komentar yang beragam.
“Sefrekuensi sama Fufufafa, aliran seksis,” tulis seorang netizen.
“Susu lover,” ucap netizen lain.
“Kapasistas otaknya sama kayak Fufufafa, gak jauh-jauh dari susu. Makanya nyebokin habis-habisan, dasar kodok Zuma,” ujar netizen lainnya.
Untuk informasi tambahan, eks Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo, meminta Budi Arie Setiadi agar tidak ikut campur dalam polemik akun Kaskus Fufufafa.
“Sebenarnya sudah tidak perlu dibantah lagi bahwa akun Kaskus Fufufafa yang membuat heboh di masyarakat tersebut adalah orang yang sudah banyak disebut selama ini. Jadi sekali lagi, sebaiknya BAS tidak perlu komen,” ujar Roy Suryo.
