BeritaOtomotif

Viral! Pria Ngamuk di Dealer hingga Rusak Beberapa Unit Motor, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya

×

Viral! Pria Ngamuk di Dealer hingga Rusak Beberapa Unit Motor, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya

Share this article
Viral! Pria Ngamuk di Dealer hingga Rusak Beberapa Unit Motor, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya

Sebuah video yang viral di media sosial baru-baru ini telah menggegerkan publik. Dalam video tersebut, tampak seorang pria sedang mengamuk di sebuah dealer motor Honda dan merusak beberapa motor yang dipajang.

Banyak yang mengira bahwa tindakan brutal ini disebabkan oleh penolakan pengajuan kredit motor. Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut, terungkap bahwa ada cerita berbeda di balik insiden ini.

Video pria yang ngamuk di dealer ini dapat dilihat di Instagram lowslowmotif. Dalam video tersebut, pria tersebut terlihat melakukan tindakan merusak motor yang dipajang di dealer.

Meskipun banyak yang menduga bahwa pria tersebut marah karena penolakan kredit, informasi tersebut ternyata tidak benar.

Berdasarkan berita dari laman Times Now, peristiwa ini terjadi di India sekitar bulan Agustus lalu. Pria yang mengamuk itu diduga terlibat perselisihan pribadi dengan saudaranya, yang merupakan pemilik dealer motor Honda tersebut. Karena merasa kecewa dan marah, ia melampiaskan emosinya dengan merusak beberapa motor di dealer.

Dalam video yang beredar, terlihat jelas bagaimana pria tersebut merusak motor-motor Honda Activa menggunakan balok kayu. Beberapa motor mengalami kerusakan parah akibat pukulan yang keras.

Tidak hanya merusak, ia juga dilaporkan melarikan beberapa unit motor lainnya. Akibat perbuatannya, pria tersebut kini menjadi buronan polisi.

Berita yang salah mengenai penyebab pria tersebut mengamuk telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Banyak yang mengira bahwa kejadian ini disebabkan oleh penolakan kredit motor, padahal penyebab sebenarnya adalah masalah pribadi antara pelaku dengan pemilik dealer.

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *