BeritaEntertainmentSelebritis

Fedi Nuril Tuding Rano Karno Ancam Rakyat yang Tidak Memilihnya, sampai Bawa-bawa Sumpah Gubernur

×

Fedi Nuril Tuding Rano Karno Ancam Rakyat yang Tidak Memilihnya, sampai Bawa-bawa Sumpah Gubernur

Share this article
Fedi Nuril Tuding Rano Karno Ancam Rakyat yang Tidak Memilihnya, sampai Bawa-bawa Sumpah Gubernur

Fedi Nuril Geram terhadap Rano Karno

Fedi Nuril menunjukkan kemarahannya ketika calon Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, mengisyaratkan bahwa ia hanya akan melayani warga yang memilihnya dalam Pilkada 2024.

Melalui cuitan di X pada Selasa (10/9/2024), Fedi Nuril mengunggah potongan video wawancara Rano Karno dengan sejumlah awak media yang dilakukan belum lama ini.

Bakal calon wakil gubernur Rano Karno berswafoto dengan warga saat CFD di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (8/9/2024).

Dalam video tersebut, Rano Karno menekankan pentingnya menggunakan hak suara dalam pemilihan wakil rakyat. Ia berharap gerakan untuk menyoblos 3 pasangan calon tidak terjadi.

“Pilih ya harus, jangan dibuang suaranya. Nanti menyesal belakangan, kemarin saya tidak nyoblos. Begini nih, kalau tidak bantu saya, jangan minta apa-apa dari saya dong,” ucap aktor yang terkenal dari perannya sebagai Si Doel.

Pernyataan terakhir Rano Karno tersebut yang membuat Fedi Nuril marah. Menurutnya, itu mengandung ancaman.

Tidak hanya menyindir Rano Karno, Fedi Nuril juga menyoroti partai yang mendukung pria yang gagal maju dalam Pileg 2024 tersebut.

“‘Kalau tidak bantu saya, jangan minta apa-apa, dong’. Ini ancaman, ya? @PDI_Perjuangan,” tulis sang aktor dalam cuitan.

Fedi Nuril juga mengunggah surat sumpah yang dibaca saat pelantikan Gubernur.

“Gubernur disumpah untuk ‘berbakti kepada masyarakat, nusa dan bangsa’. Bukan ‘berbakti hanya kepada masyarakat yang memilih dia’,” tegasnya.

Cuitan Fedi Nuril ini tentu memicu berbagai reaksi dari warganet. Namun, mayoritas menghujat Rano Karno.

“Norak sekali. Jika ingin bertugas, ya harus siap mental. Baru begini saja sudah ngambek dan mengancam,” sindir seorang warganet.

“Mereka bukan dipekerjakan untuk kepentingan rakyat, melainkan untuk kepentingan partai karena mereka adalah petugas partai, bukan petugas rakyat,” cibir warganet lainnya.

“Kalau belum jadi pejabat sudah menghitung untung rugi sama rakyat, mending jadi makelar saja. Seharusnya pernyataan Rano Karno tidak seperti itu jika ingin mendapatkan simpati warga,” kritik warganet lainnya.

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *