BeritaOtomotif

Jangan Salah Pilih, Ini Ciri-ciri Oknum Bengkel Nakal

×

Jangan Salah Pilih, Ini Ciri-ciri Oknum Bengkel Nakal

Share this article
Jangan Salah Pilih, Ini Ciri-ciri Oknum Bengkel Nakal

KLATEN – Keberadaan oknum bengkel nakal sering kali menjadi sumber keresahan bagi konsumen, terutama terkait kejujuran, penentuan harga, dan kualitas pelayanan.

Ketidaktahuan konsumen tentang kondisi mobil sering kali dimanfaatkan oleh bengkel nakal untuk meraup keuntungan sebesar-besarnya, tanpa memperhatikan kualitas pelayanan yang diberikan. Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk memilih bengkel dengan hati-hati.

Agus Setiawan, Pemilik Bengkel Sriyatin Car di Ciledug, Tangerang, menjelaskan bahwa reputasi buruk pada suatu bengkel biasanya muncul akibat ketidakpuasan konsumen, dengan berbagai faktor penyebab.

“Ciri-ciri bengkel yang nakal sering kali terlihat dari ketidakjujuran, seperti mengatakan onderdil yang masih bagus adalah rusak, menyebutkan onderdil KW sebagai orisinal, atau menetapkan harga onderdil yang tidak wajar,” ucap Agus.


Auto2000 Mesin mobil merupakan komponen utama dalam pengecekan mobil tua.

Agus juga mengatakan bahwa setiap bengkel tentunya berharap untuk meraih keuntungan, namun cara yang curang dalam pengambilan keuntungan tidak dibenarkan.

“Setiap pelaku usaha bengkel tujuan utamanya adalah mencari keuntungan, namun kecurangan sering kali terjadi. Oleh karena itu, pemilik mobil perlu cerdas dalam menyikapinya,” tambah Agus.

“Mengenai harga onderdil, setiap bengkel memiliki hak untuk menentukan harga, namun seharusnya sebelum melakukan penggantian, pihak bengkel harus meminta persetujuan dari pemilik mobil, agar terjadi transaksi yang baik,” jelas Agus.

Dengan pendekatan ini, menurut Agus, konsumen berhak untuk menolak atau bernegosiasi terkait penggantian onderdil yang dimaksud.

“Jika proses ini tidak dikomunikasikan dengan baik kepada konsumen, bisa saja menimbulkan konflik,” ucap Agus.

Agus menekankan bahwa perilaku bengkel nakal dapat dikenali dari cara pelayanan yang diberikan, termasuk sistem komunikasi yang digunakan, apakah transparan atau tidak, serta kesesuaian harga dengan kualitas yang diberikan.

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *