BeritaOtomotif

Motor Sering Lewat Jalan Berdebu, Ini Cara Jaga CVT Tetap Optimal

×

Motor Sering Lewat Jalan Berdebu, Ini Cara Jaga CVT Tetap Optimal

Share this article
Motor Sering Lewat Jalan Berdebu, Ini Cara Jaga CVT Tetap Optimal

JAKARTA – Berkendara di medan ekstrem seperti daerah berdebu dan berpasir dapat berdampak buruk pada komponen kendaraan, khususnya pada motor matik yang menggunakan sistem transmisi CVT (Continuously Variable Transmission).

Debu, asap, dan pasir yang berterbangan berpotensi merusak CVT jika tidak dilakukan perawatan yang tepat. Bagi pengendara yang sering menghadapi kondisi seperti ini, menjaga CVT tetap bersih dan terlindungi adalah hal penting yang wajib diperhatikan.

Wahyudi, teknisi dari PT Astra Honda Motor (AHM), menjelaskan bahwa CVT pada motor matik berfungsi untuk mentransfer tenaga mesin ke roda secara otomatis tanpa perlu pengendara mengoper gigi. Namun, sistem ini sangat sensitif terhadap kotoran.

“Debu, asap, dan pasir yang berterbangan bisa sangat berpengaruh pada komponen CVT motor matik. Kalau partikel kecil ini masuk ke dalam rumah CVT, maka dapat menyebabkan kerusakan serius,” ujar Wahyudi, Senin (9/9/2024).

CVT motor matik memiliki ventilasi untuk menjaga sirkulasi udara dan mencegah panas berlebih, namun ventilasi ini juga menjadi jalur masuk debu dan pasir.


Wahana Honda Ilustrasi CVT.

Ketika kotoran masuk dan menumpuk, gesekan antara komponen CVT, seperti belt dan roller, menjadi tidak optimal, yang bisa berujung pada penurunan performa atau bahkan kerusakan permanen.

“Bila debu atau pasir masuk ke CVT, maka komponen-komponen di dalamnya seperti belt dan roller bisa cepat aus. Hal ini akan menurunkan kinerja motor matik dan meningkatkan biaya perbaikan,” tambah Wahyudi.

Untuk mencegah kerusakan, Wahyudi merekomendasikan pengendara melakukan perawatan rutin, seperti membersihkan bagian luar dan dalam rumah CVT secara berkala, terutama jika sering melewati medan ekstrem.

Selain itu, filter udara motor juga harus dijaga agar tetap bersih dan terhindar dari risiko kemasukan partikel berbahaya yang dapat mengganggu sistem CVT.

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *