Pernahkah Anda mengalami kesulitan saat mengisi BBM subsidi di SPBU? Kejadian menarik baru-baru ini dialami oleh seorang pemilik mobil yang harus berdebat dengan petugas SPBU karena pelat nomor kendaraannya tidak terdaftar dalam sistem.
Dalam sebuah unggahan di Instagram, dikisahkan bahwa pemilik mobil tersebut awalnya terdaftar sebagai pengguna BBM subsidi dengan menggunakan pelat nomor lama (pelat hitam).
Namun, setelah masa berlaku pelat nomor habis dan diganti dengan pelat nomor putih, muncul permasalahan baru. Pelat nomor baru yang tertera pada kendaraan ternyata berbeda dengan data yang tersimpan dalam sistem MyPertamina.
Perbedaan data plat nomor ini menyebabkan transaksi pembelian BBM subsidi di SPBU terkendala. Pemindaian barcode pada aplikasi MyPertamina menunjukkan pelat nomor lama, sementara pelat nomor kendaraan yang sebenarnya sudah berganti menjadi pelat nomor putih. Akibatnya, petugas SPBU menolak transaksi pembelian BBM subsidi tersebut.
Pemilik mobil tetap ngotot mengklaim kalau mobilnya sudah terdaftar sebagai pengguna tepat BBM bersubsidi. Video kejadian ini pun viral di media sosial dan mendapatkan berbagai tanggapan dari warganet di kolom komentar.
“Memang gitu tok. Solusinya hapus nopol lama. Dan daftar kembali. Tapi proses terhapusnya nopol lama tidak langsung otomatis. Punyaku 2 minggu baru terhapus nopol lamanya,” tulis salah satu warganet.
“Tutorial mempermalukan diri sendiri?” timpal warganet lainnya.
“Woalah, tinggal buka MyPertamina, edit/tambah kendaraan, data lama dihapus, gitu aja malah ngeliatin agak kurang berpendidikan. Saya juga kemarin perpanjang 5 tahun, ganti plat, langsung daftar ulang ke MyPertamina dan dalam waktu kurang dari 3 hari sudah muncul barcode baru. Selama proses, plat hitamnya tetap dibawa bilang ke petugas BBMnya proses mutasi. Toh petugas sudah bener karena ada himbauan ‘dilarang mengisi BBM ke kendaraan yang tidak sesuai dengan plat nomor dan barcode aplikasi’,” celetuk seorang warganet.
