KLATEN – Mobil memerlukan pelumasan yang optimal untuk menjaga performa dan keawetannya. Jika sistem pelumasan dalam kondisi tidak baik, sebaiknya mobil segera dihentikan.
Muchlis, pemilik bengkel spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service Sukoharjo, menjelaskan bahwa sistem pelumasan yang tidak baik dapat dikenali dengan lampu indikator berwarna merah yang menyala.
“Lampu tersebut menyala karena sensor mendeteksi penurunan tekanan oli, yang berarti pengemudi harus menganggapnya sebagai masalah serius. Jika dipaksakan, mesin dapat mengalami kerusakan,” ungkap Muchlis.
Muchlis menyarankan agar pengemudi segera menghentikan mobil di pinggir jalan karena situasi ini termasuk kondisi darurat.
Setelah mobil berhenti, disarankan untuk memeriksa kemungkinan kebocoran oli dengan melihat bagian bawah mobil.
“Periksa apakah ada oli yang menetes dari bawah mesin. Jika tidak ada kebocoran, tambahkan oli mesin hingga penuh sesuai ketentuan, karena salah satu penyebab tekanan oli rendah adalah volume oli yang tidak mencukupi,” jelasnya.
Cek volume oli mesin lewat dipstick
Namun, jika lampu indikator oli tetap menyala setelah penambahan oli mesin, mungkin ada masalah lain yang menyebabkan tekanan oli rendah, seperti pompa oli yang lemah, adanya sumbatan, atau kerusakan pada sensor tekanan oli itu sendiri.
“Ketika kualitas oli kotor, bisa menyumbat aliran oli, sehingga tekanan yang terdeteksi oleh sensor tidak sesuai atau kurang, yang berdampak pada pelumasan yang tidak maksimal,” tambah Muchlis.
Muchlis juga menjelaskan bahwa sensor tekanan oli mesin dikendalikan oleh ECU, sehingga jika terjadi kerusakan internal atau kabel terputus, sistem juga dapat membaca sebagai masalah yang serupa.
“Kerusakan internal yang lebih parah dapat terjadi jika mobil dipaksakan beroperasi tanpa pelumas yang baik, bahkan dapat menyebabkan mesin jebol,” kata Muchlis.
