Ronal Surapradja mengalami kesempatan yang gagal dalam pencalonan Pilwalkot Bandung tahun ini. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) lebih memilih Dandan Riza Wardana sebagai calon.
Ronal Surapradja menerima keputusan PDIP dengan hati yang lapang. Menurutnya, adalah hal yang biasa jika para pemimpin partai politik memiliki pertimbangan yang berbeda dari para kadernya.
“Ya dinamika politik lah namanya juga,” ungkap Ronal Surapradja dalam perbincangan melalui telepon, Kamis (5/9/2024).
Ronal Surapradja menyadari bahwa dirinya adalah pendatang baru dalam dunia politik. Sangat wajar jika para pemimpin partai cenderung memilih figur yang lebih berpengalaman untuk memimpin suatu daerah.
“Ya sudah. Gue bilang, ‘Oke, nggak sekarang nggak apa-apa. Mungkin gue disuruh belajar dulu’,” ujar Ronal.
Ternyata, Ronal Surapradja tetap diberikan kesempatan untuk maju di Pilkada 2024. PDIP mengajaknya menjadi pendamping Jeje Wiradinata sebagai calon wakil gubernur Jawa Barat.
“Jadi ketika sudah berserah, ikhlas, Allah malah naikin level kita,” tambah Ronal.
Menatap ke depan, Ronal Surapradja berkomitmen untuk membuktikan kepada partai bahwa dirinya layak untuk memegang kepercayaan tersebut.
“Ya doakan saja ya,” ungkap Ronal.
Ronal Surapradja sendiri sangat tertarik untuk memimpin Bandung karena ingin mewujudkan mimpi masa kecilnya. Hasrat untuk berkantor di Balai Kota Bandung sudah muncul dalam benak Ronal sejak masih duduk di bangku SMP.
“Dari SMP juga gue mah udah sering nunjuk gedung Balai Kota. ‘Gue bakal ngantor di sini, lihat aja lo’. Woh, teman gue tuh saksinya. Itu kalimat sudah terucap 30 tahun yang lalu, gue akan jadi wali kota Bandung,” kenang Ronal Surapradja.
Di kota Bandung, Ronal Surapradja juga memiliki perhatian terhadap akses pendidikan yang belum merata untuk seluruh kalangan masyarakat.
