Penyidik Bareskrim Mabes Polri telah memeriksa dua dari 12 akun penyebar hoaks terkait isu selingkuh Azizah Salsha pada Kamis (5/9/2024).
Kuasa hukum Azizah Salsha, Ega Marthadinata, menyampaikan bahwa salah satu pemilik akun tersebut masih berstatus pelajar dan berusia di bawah umur.
“Ada juga terlapor yang orangtuanya sudah berkomunikasi dengan kita. Karena kebetulan salah satu terlapor di bawah umur, artinya di bawah 18 tahun,” kata Ega Marthadinata saat ditemui usai pemeriksaan.
Orangtua terlapor anak tersebut lalu menyampaikan maaf dan rasa menyesal atas perlakuan anaknya yang telah menyebarkan berita bohong.
Orangtua tersebut juga ingin bertemu langsung dengan Azizah Salsha dan melakukan mediasi. Mereka ingin anak mereka dimaafkan.
“Kemudian orang tua mengajukan permohonan maaf atau mau mengajak Mbak Azizah untuk bermediasi atau melakukan musyawarah untuk berdamai,” tutur Ega.
Sayangnya, Ega Marthadinata masih belum bisa menyetujui permintaan tersebut lantaran dia belum bertemu Azizah Salsha. Ega baru akan menyampaikan pesan tersebut pada kliennya.
“Tapi untuk saat ini kami tim kuasa hukum pastinya harus berkoordinasi dulu dengan prinsipal kami yaitu Mbak Azizah dan juga keluarga, mengenai permintaan orang tua dari terlapor,” ucapnya.
Di sisi lain, selain anak di bawah umur, satu terlapor lainnya ternyata seorang konten kreator profesional yang memang berniat membuat konten hoaks.
“Kenapa saya bilang profesional karena memang ternyata yang bersangkutan adalah seorang konten kreator. Artinya memang terfokus pada konten-konten yang dia buat,” imbuh Ega.
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu viral isu perselingkuhan Azizah Salsha dengan kekasih Rachel Vennya, Salim Nauderer. Ini bermula dari pernyataan Rachel yang mengaku tahu perselingkuhan ini langsung dari suami Azizah, Pratama Arhan.
Bersamaan dengan berita tersebut, trending di media sosial X informasi terkait selingkuh Azizah Salsha di masa lalu hingga isu video syur mirip dirinya.
Tak terima dirinya jadi bahan hoaks, Azizah Salsha lalu melapor ke Bareskrim Mabes Polri pada 21 Agustus lalu.
