Penyanyi dangdut lawas Machica Mochtar menjadi sosok wanita mandiri untuk menghidupi sang anak, Iqbal Ramdhan setelah bercerai dari mantan Menteri Sekretaris Negara era Orde Baru, Letjen TNI (Purn) Moerdiono.
Dengan ekonomi yang pas-pasan, Machica berjuang mati-matian untuk menyekolahkan anaknya hingga lulus kuliah.
“Kita ini setengah mati membesarkan anak, menyekolahkan anak. Kita ini bukan dari keluarga orang yang berada, kita juga pas-pasan,” kata Machica Mochtar.
Sempat menikah dengan mantan pejabat di era Soeharto, nyatanya tidak membuat Machica Mochtar hidup bergelimang harta. Wanita yang populer di era 80-an itu justru mengembalikan semua harta benda peninggalan mantan suami.
Machica Mochtar menegaskan dia tidak ingin dinilai sebagai wanita yang menikah karena harta saja.
“Walaupun bapaknya seorang Mensesneg, saya nggak pernah menerima harta beliau, saya kembaliin semua, saya nggak mau. Saya tidak mau dinilai (dari harta),” ungkap wanita keturunan Bugis itu.
Saat memutuskan berpisah, Machica Mochtar mengembalikan semua harta peninggalan mantan suaminya, mulai dari mobil hingga rumah. Pemilik nama asli Aisyah Mochtar itu hanya membawa sang anak saat ia memutuskan keluar dari rumahnya bersama Moerdiono.
“Saya (disangka) nikah dengan Pak Moer tuh karena saya mau harta, nggak. Saya kembaliin semua baik rumah, mobil, nggak ada saya ambil. Saya cuma bawa anak saya sama koper saya,” ujar dia.
“Saya pulang, saya pisah sama bapaknya,” katanya menyambung.
Melepaskan semua masa lalunya, Machica Mochtar memutuskan berjuang sendiri. Dia juga mengaku tidak pernah dibantu oleh siapapun, termasuk keluarga.
“Jadi saya berjuang benar-benar saya berjuang sendiri. Nggak pernah saya dibantu atau apa dari pihak manapun keluarga atau apa, nggak,” kata pelantun lagu Ilalang itu.
Machica Mochtar ingin membuktikan bahwa ia adalah wanita kuat. Usahanya pun berhasil karena Iqbal saat ini dianggap jadi lelaki sejati.
“Saya akan tunjukkan bahwa saya seorang perempuan, saya bisa membesarkan anak saya dengan tangan saya sendiri,” ungkap Machica Mochtar.
Kontributor : Rizka Utami
