JAKARTA – Bagi pemilik mobil yang sering menunda atau mengisi bahan bakar minyak (BBM) tidak selalu penuh, ternyata hal ini dapat berdampak buruk.
Seringnya membiarkan tangki bensin dalam keadaan kosong berpotensi menimbulkan kerusakan pada beberapa komponen lainnya.
Hal ini disebabkan oleh udara yang masuk ke ruang kosong di dalam tangki, yang kemudian memicu proses kondensasi dan munculnya butiran air.
“Dalam udara terdapat kadar air, setelah terkondensasi akan ada buliran kecil yang tercampur dalam bahan bakar. Air akan menempel di dinding tangki dan terus terakumulasi,” jelas Suparna, Kepala Bengkel Auto2000 Pramuka.
Jika didiamkan, keberadaan air di dalam tangki bahan bakar mobil dapat menyebabkan karat, terutama pada tangki yang terbuat dari besi, serta penyumbatan dan kerusakan pada komponen lainnya.
Suparna menambahkan, karat yang muncul dapat menyebabkan tangki menjadi bocor. Kotoran yang terikat dengan air juga dapat menimbulkan lumpur yang dapat menghambat saringan bahan bakar.
“Setelah itu, kotoran yang tidak tersaring akan terbawa ke sistem bahan bakar dan menyebabkan masalah pada komponen lain, seperti injektor dan sistem lain,” katanya.
Akibat dari masalah ini dapat menyebabkan penurunan performa mesin, peningkatan emisi, dan konsumsi bensin yang menjadi boros.
Oleh karena itu, Suparna menjelaskan, sebaiknya jangan terlalu sering membiarkan tangki bahan bakar kosong, terutama dalam waktu yang lama.
Ilustrasi bahan bakar minyak. Nilai oktan bahan bakar kendaraan mempunyai dampak terhadap polusi udara.“Sebaiknya sering-sering diisi penuh. Jika kendaraan jarang digunakan, lebih baik isi penuh tangkinya dan jangan dibiarkan kosong,” tegas Suparna.
