JAKARTA – Meskipun terlihat sederhana, melakukan putar balik menggunakan sepeda motor tidak semudah yang dibayangkan. Jika tidak hati-hati, motor bisa saja ambruk.
Secara umum, manuver putar balik dengan motor lebih mudah dilakukan saat berputar ke arah kiri ketimbang ke kanan. Apa alasannya?
Agus Sani, Kepala Promosi Berkendara Aman Wahana, menjelaskan bahwa putar balik ke kanan lebih menantang karena tangan kanan harus diselaraskan dengan tuas gas.
“Saat kita berputar balik ke kanan, otomatis kita harus menyesuaikan gas dengan posisi tangan kanan yang melengkung,” ungkap Agus.
Inilah sebabnya banyak pengendara yang merasa “kagok” saat berputar di jalan raya. Di Indonesia, karena lalu lintas berada di sisi kiri, putar balik umumnya terjadi di sisi kanan.
Agus menambahkan bahwa putar balik ke arah kanan juga lebih sulit, terutama untuk motor bebek dan motor sport, di mana rem belakang terletak di kaki kanan.
“Selain itu, pedal rem belakang yang berada di kaki kanan pada motor cub atau sport membuat ruang geraknya semakin terbatas,” jelasnya.
“Berbeda dengan saat kita berputar balik ke kiri, di mana tangan kanan dan kaki kanan memiliki ruang gerak yang lebih leluasa untuk melakukan manuver,” tutup Agus.
