BeritaOtomotif

Bukan Cuma AC, Ini Cara Agar Kabin Starlet Kotak Tetap Dingin

×

Bukan Cuma AC, Ini Cara Agar Kabin Starlet Kotak Tetap Dingin

Share this article
Bukan Cuma AC, Ini Cara Agar Kabin Starlet Kotak Tetap Dingin

JAKARTA – Toyota Starlet generasi pertama, dikenal sebagai Starlet kotak atau Starko, kembali menarik perhatian akhir-akhir ini. Dengan harga yang terjangkau dan desain yang masih menarik, mobil ini banyak dilirik oleh pencinta otomotif.

Namun, sebagai mobil lawas, Starko tentu memiliki sejumlah kendala. Mobil ini diproduksi dari tahun 1985 hingga 1990, sehingga model awalnya kini telah berusia hampir empat puluh tahun.

Mamang Mawardi, pemilik bengkel spesialis Toyota Starlet, Depok Auto Care, mengungkapkan bahwa salah satu aspek yang harus diperhatikan pada Starko adalah sistem pendinginan kabin.

Ardhy dengan mobil Toyota Starlet tuanya membuka usaha cafe keliling
Foto: Hendra Cipto Ardhy dengan mobil Toyota Starlet tuanya membuka usaha cafe keliling

Kabin Starko dapat terasa panas. Hal ini mungkin disebabkan oleh sistem AC yang kurang baik dan kondisi isolasi kabin yang tidak memadai.

Mamang menyarankan pemilik Starko untuk meningkatkan sistem isolasi kabin dengan menambah wol pada plafon atau atap bagian dalam mobil.

“Tujuan kita memasang peredam ini adalah karena pada mobil tahun segitu, isolasinya masih minim,” ujar Mamang dalam wawancara di bengkelnya di Depok, Jawa Barat.

“Jika kita buka plafon, dapat terlihat bahwa isolasi yang ada di atas sangat minim. Dulu sepertinya hanya digunakan untuk meredam suara bising,” tambahnya.

Toyota Starlet kotak
Foto: Gregy Toyota Starlet kotak

“Namun sekarang yang kita butuhkan adalah menjaga agar udara di dalam kabin tetap terjaga dan mengurangi radiasi panas yang masuk,” kata Mamang.

Mamang menambahkan bahwa mengganti dan menambahkan peredam di plafon sangat membantu menjaga suhu kabin.

“Kita menggunakan isolasi standar berupa wol, karena plafon Starko masih model gantung. Jadi, jika menggunakan peredam yang terlalu berat, bisa berisiko jatuh,” tuturnya.

“Model peredam yang dipakai seperti karpet tetapi dengan ketebalan yang cukup. Ditempel dengan lem, diharapkan panas dari atas tidak masuk ke kabin,” jelas Mamang.

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *