JAKARTA – Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI) telah resmi meluncurkan Serena e-Power. MPV hybrid ini saat ini ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 635 juta dan bisa menjadi pesaing bagi Toyota Innova Zenix Hybrid.
Peluang untuk menguji Serena e-Power selama beberapa hari telah kami dapatkan. Mobil ini diuji di berbagai kondisi, mulai dari Jakarta ke Depok dan Bogor, melalui jalan tol maupun area perkotaan, baik saat macet maupun saat lancar.
Begitu masuk ke dalam mobil, posisi mengemudi dapat disesuaikan dengan mudah berkat adanya pengaturan yang cukup lengkap, meskipun masih bersifat manual. Kursi dapat disesuaikan naik-turun dan maju-mundur, demikian pula setir yang dapat diatur dari jauh ke dekat serta tinggi dan rendah.
Setelah menemukan posisi mengemudi yang nyaman, pandangan ke depan dari bangku pengemudi cukup luas. Semua kaca besar, ditambah dengan kaca tambahan di dekat pilar A dan pintu, sehingga minim blindspot.
Meski demikian, penguji mencatat bahwa posisi spion tengah agak tinggi, membuat kepala perlu sedikit ditegakkan. Namun tidak perlu khawatir, karena kaca spion tersebut dapat diubah ke mode kamera, sehingga visibilitas ke belakang tetap baik.
Saat dihidupkan, mesin Serena e-Power tidak langsung aktif jika masih ada sisa daya pada baterai. Pengemudi hanya perlu menekan tombol transmisi D, kemudian menarik rem tangan elektrik dan mobil pun melaju tanpa bunyi.
Mesin 1.433cc empat silinder akan menyala saat baterai mulai hampir habis. Ketika mobil bergerak, mesin juga akan aktif untuk mengisi daya baterai yang digunakan untuk motor listrik yang menggerakkan roda.
Dengan demikian, pengalaman berkendara Nissan e-Power mirip dengan kendaraan listrik, dimana tenaga 163 PS atau sekitar 160 TK dan torsi 315 Nm dapat diperoleh secara instan.
Terdapat beberapa mode berkendara yaitu Eco, Normal, dan Sport. Pada mode Eco, respons gas dibuat lebih lambat dan mobil dibiarkan menggelinding, sehingga regenerative braking menjadi minim.
Untuk mode Sport, respons gas sangat agresif dan regeneratif braking memiliki tingkat lebih tinggi, sehingga mobil lebih dapat ditahan saat pedal gas dilepaskan. Sedangkan mode Normal berada di antara kedua mode tersebut.
Selain itu, pada tombol transmisi D juga tersedia mode B yang memberikan karakter regeneratif braking lebih kuat dibanding D. Namun bagi respons gas kembali bergantung pada mode yang dipilih: Eco, Normal, atau Sport.
Dalam fungsi lainnya, Serena e-Power juga dilengkapi fitur e-Pedal dan EV Mode. Dengan e-Pedal, pengemudi cukup menggunakan pedal gas untuk akselerasi dan deselerasi, sementara rem hanya digunakan saat mobil ingin berhenti.
Sementara untuk EV Mode, mobil tidak menyalakan mesin sama sekali meskipun pedal gas ditekan. Mesin hanya aktif saat baterai sudah hampir habis, dan secara otomatis akan berganti mode.
Ketika digunakan, sensasi berkendara seperti mobil listrik memberikan keuntungan tersendiri. Mobil ini tidak berisik dan cenderung sepi, dengan tenaga dan torsi yang instan, bahkan saat membawa penumpang.
Dari sisi suspensi, kenyamanannya relatif baik untuk ukuran MPV. Saat dikemudikan sendiri, bantingan terasa lembut, dan saat diisi penumpang, nyaman meskipun terdapat sedikit limbung layaknya MPV dengan bodi tinggi.
Tentang sistem pengeremannya, sebenarnya didukung oleh regenerative braking. Namun, kombinasi antara rem regeneratif dengan rem biasa terasa mulus tanpa adanya jeda, dan sangat responsif.
Secara keseluruhan, Serena e-Power menawarkan pengalaman berkendara yang sangat baik baik saat berkendara sendiri maupun saat membawa keluarga. Respons mesin yang sangat baik, serta suara yang hening, menjadikan mobil ini sebagai pilihan ideal untuk keluarga.
