KLATEN – Mobil modern kini dilengkapi dengan sistem rem anti-lock brake system (ABS) yang dirancang untuk memberikan pengereman yang lebih optimal dan aman.
Sistem ini bekerja dengan memantau setiap roda mobil menggunakan sensor untuk mendeteksi potensi selip saat pengereman sedang berlangsung.
Melalui sistem ini, daya pengereman dapat dikurangi secara otomatis dan cepat pada roda yang mengalami selip, sehingga meningkatkan keselamatan.
Aji Dwi Nugroho, Foreman Aha Motor Yogyakarta, menjelaskan bahwa sistem rem ABS berfungsi untuk mencegah roda terkunci selama proses pengereman.
“Dengan mencegah roda terkunci, pengereman akan menjadi lebih optimal dan aman, berkat traksi yang terjaga baik di tapak roda maupun permukaan jalan,” jelas Aji pada Jumat (30/8/2024).
Karena sistem rem ABS melibatkan komponen tambahan, Aji menyatakan bahwa aliran minyak rem pada sistem ini berbeda dibandingkan dengan rem hidrolik konvensional.
Ilustrasi reservoir minyak rem mobilAji menjelaskan bahwa pada rem ABS terdapat motor yang mengatur distribusi gaya pengereman pada tiap roda. Motor ini diatur oleh ECU, dan gaya dari pedal rem ditransmisikan melalui motor tersebut.
Secara umum, rem ABS memerlukan perawatan serupa dengan rem biasa, tetapi penggantian minyak rem perlu diperhatikan lebih seksama.
“Rem ABS cenderung lebih sensitif jika penggantian minyak rem terlambat dilakukan, karena motor ABS rentan terhadap korosi dan bisa macet,” tuturnya.
Menginjak pedal gasMenurut Aji, seiring berjalannya waktu, kandungan air dalam minyak rem semakin meningkat, yang dapat mengakibatkan motor ABS rusak akibat korosi.
“Oleh karena itu, penggantian minyak rem pada mobil dengan sistem ABS tidak bisa ditunda. Jika sudah waktunya ganti atau jika kualitasnya menurun, sebaiknya segera dikuras dan diganti dengan yang baru,” imbuhnya.
Dengan demikian, salah satu penyebab kerusakan rem ABS pada mobil adalah penundaan dalam penggantian minyak rem.
