Informasi Kesehatan – Menurut informasi dari idibaritotimur.org, mimisan yang dalam istilah medis disebut epistaksis, adalah kondisi di mana darah mengalir dari hidung. Mimisan dapat terjadi di salah satu atau kedua lubang hidung dan dapat berlangsung dari beberapa detik hingga lebih dari sepuluh menit.
IDI adalah singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. IDI Kabupaten Barito Timur merupakan cabang dari organisasi profesi kedokteran yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah Kalimantan Tengah. IDI Barito Timur menjelaskan bahwa mimisan adalah kondisi di mana pendarahan terjadi dari rongga hidung, yang merupakan gejala umum yang dialami banyak orang dari berbagai usia.
IDI Barito Timur bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk melaksanakan program kesehatan berbasis masyarakat. Tujuannya adalah mengurangi prevalensi penyakit dan mencapai target pembangunan berkelanjutan di sektor kesehatan.
IDI Barito Timur juga menjalankan kampanye mengenai pola hidup sehat. Saat ini, mereka sedang melakukan penelitian lebih lanjut terkait gejala mimisan, faktor penyebab, dan jenis pengobatan yang tepat bagi penderitanya.
Apa saja penyebab terjadinya mimisan?
Mimisan adalah keluarnya darah dari satu atau kedua lubang hidung. Pendarahan ini dapat terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di hidung dan bisa berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa jam. Berikut adalah beberapa penyebab terjadinya mimisan:
1. Terjadinya rhinitis alergi
Mimisan bisa terjadi karena rhinitis alergi. Rhinitis alergi atau hay fever adalah peradangan pada lapisan dalam hidung yang disebabkan oleh paparan alergen seperti debu, serbuk sari, tungau, atau bulu hewan.
2. Demam tinggi disertai rasa pusing
Beberapa orang mungkin mengalami demam tinggi, pusing, dan mimisan bersamaan. Suhu tubuh yang meningkat selama demam dapat membuat pembuluh darah hidung melebar dan lebih rentan terhadap perdarahan.
3. Cedera pada hidung
Cedera pada hidung akibat kecelakaan, olahraga, atau pukulan dapat menyebabkan pembuluh darah pecah dan perdarahan.
4. Perubahan suhu serta infeksi saluran pernapasan
Infeksi pada saluran pernapasan dapat disebabkan oleh perubahan suhu dan cuaca. Penyakit seperti sinusitis atau rhinitis alergi dapat menyebabkan peradangan dan iritasi pada lapisan hidung, yang meningkatkan risiko mimisan.
Apa saja jenis pengobatan untuk mengobati mimisan?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Barito Timur telah merangkum beberapa jenis pengobatan yang dapat meredakan mimisan, antara lain:
1. Asam Traneksamat
Obat ini membantu menghentikan mimisan dengan mempercepat penggumpalan darah, tetapi harus diresepkan oleh dokter untuk menghindari efek samping, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu.
2. Semprot Dekongestan
Obat semprot hidung yang mengandung dekongestan, seperti oxymetazoline, dapat digunakan untuk mengurangi perdarahan dan mengecilkan pembuluh darah di hidung. Penggunaan jangka panjang tidak disarankan karena dapat memperburuk kondisi mimisan.
3. Kompres Dingin
Mengompres pangkal hidung dengan es batu atau sayuran beku yang dibungkus kain dapat membantu menghentikan perdarahan dengan menyempitkan pembuluh darah.
4. Daun Sirih
Daun sirih dikenal memiliki sifat penyembuhan luka dan dapat membantu menghentikan mimisan berkat kandungan tanin yang ada di dalamnya. Anda bisa menggunakan daun sirih dengan menggulungnya dan memasukkannya ke dalam lubang hidung yang berdarah.
Dengan menggunakan metode dan obat-obatan tersebut, diharapkan mimisan dapat dihentikan dan risiko terjadinya kembali dapat diminimalkan.