JAKARTA – Jarak tempuh sering kali menjadi perhatian utama bagi pengendara kendaraan listrik. Agar baterai lebih awet dan jarak tempuh maksimal, diperlukan teknik berkendara yang tepat.
Menurut pakar produk dari Hyundai Motors Indonesia, Bonar Pakpahan, ada beberapa cara sederhana namun efektif yang bisa diterapkan.
“Pertama, hindari akselerasi dan deselerasi mendadak,” ujar Bonar saat ditemui di Garut, Jawa Barat, baru-baru ini.
Ia menjelaskan bahwa menekan pedal gas secara mendadak akan membuat motor listrik menarik daya besar dari baterai demi memberikan akselerasi cepat, namun hal ini berdampak pada konsumsi energi yang lebih tinggi.
Sebaliknya, deselerasi yang tiba-tiba seperti menginjak pedal rem secara keras justru mengurangi efektivitas pengereman regeneratif.
“Dalam pengereman regeneratif, energi yang seharusnya terbuang saat pengereman bisa diubah kembali menjadi energi listrik dan disimpan ke baterai,” kata dia.
Untuk itu, Bonar menyarankan pengemudi agar memperhatikan arus lalu lintas dan berkendara dengan mulus.
Jika kendaraan di depan melambat, sebaiknya angkat pedal gas perlahan agar mobil bisa melambat secara alami sambil memaksimalkan fungsi pengereman regeneratif.
“Akselerasi dan deselerasi yang halus akan membantu memanfaatkan energi secara optimal. Paling mudah, jika memungkinkan, pakai cruise control,” tambahnya.
Selain pola berkendara, Bonar juga mengingatkan pengemudi untuk menghindari penggunaan fitur pengisian daya elektronik yang tidak mendesak saat perjalanan.
Dia juga menyoroti pentingnya menjaga efisiensi aerodinamika mobil untuk menghemat energi. Salah satu caranya adalah dengan tidak membuka kaca jendela ketika berkendara.
“Mengambil udara dari luar akan membuat sistem AC bekerja lebih keras untuk mendinginkannya, yang tentu saja membutuhkan lebih banyak energi listrik,” ungkapnya.
Dengan menerapkan strategi tersebut, pengemudi kendaraan listrik dapat lebih mudah memaksimalkan jarak tempuh tanpa mengorbankan kenyamanan saat berkendara.