Waspadai Dampak Banjir terhadap Kesehatan
Banjir yang disebabkan oleh curah hujan tinggi dan banjir rob dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan masyarakat. Kondisi lingkungan yang kotor, kurangnya akses air bersih, dan peningkatan risiko penularan penyakit menjadi masalah serius yang harus dihadapi.
Prof. Tjandra Yoga Aditama, mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap lima penyakit utama yang sering muncul saat banjir. Berikut adalah penjelasannya:
1. Diare
Diare berkaitan erat dengan kebersihan individu dan lingkungan. Saat banjir, sumber air minum seperti sumur dangkal sangat rentan tercemar, ditambah dengan kondisi pengungsian yang terbatas fasilitas sanitasi.
“Pada saat banjir, banyak sumber air minum masyarakat yang, khususnya dari sumur dangkal, akan tercemar,” ujarnya.
Beberapa langkah pencegahan diare meliputi:
- Selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum makan/minum dan setelah buang air besar.
- Merebus air minum hingga mendidih.
- Menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari tumpukan sampah.
- Segera menghubungi petugas kesehatan jika mengalami gejala diare.
2. Leptospirosis
Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira yang ditularkan melalui kotoran atau urin tikus yang bercampur dengan air banjir. Individu dengan luka yang terendam air banjir berisiko tinggi terinfeksi.
“Saat banjir, tikus yang tinggal di liang tanah akan keluar untuk menyelamatkan diri. Kotoran dan urin tikus akan bercampur dengan air banjir, meningkatkan risiko penularan penyakit ini,” lanjutnya.
Langkah pencegahan yang disarankan adalah:
- Menekan populasi tikus dengan menjaga kebersihan lingkungan.
- Menghindari bermain atau berendam di air banjir, terutama jika ada luka terbuka.
- Menggunakan sepatu pelindung jika harus beraktivitas di area banjir.
- Segera berobat jika mengalami gejala seperti demam mendadak, sakit kepala, dan menggigil.
3. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
ISPA menjadi ancaman serius saat banjir, terutama di tempat pengungsian yang padat dan memiliki ventilasi yang buruk. Bersamaan dengan itu, kebersihan yang tidak terjaga serta daya tahan tubuh yang menurun meningkatkan risiko penyebaran ISPA.
“Musim banjir membawa masalah kebersihan yang tidak terjaga baik, ditambah penurunan daya tahan tubuh. Tempat pengungsian yang padat dapat mempermudah penularan ISPA dan penyakit kulit,” tambahnya.
Pencegahan ISPA bisa dilakukan dengan:
- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
- Menghindari kontak langsung dengan penderita ISPA.
- Menggunakan masker untuk mencegah penularan.
- Mengonsumsi makanan bergizi untuk menjaga daya tahan tubuh.
4. Penyakit Kulit
Penyakit kulit, seperti infeksi bakteri, jamur, atau alergi, sering kali muncul akibat genangan air banjir dan kebersihan yang tidak terjaga. Kondisi lembap di lokasi pengungsian dapat memperparah masalah ini.
Langkah pencegahan untuk penyakit kulit meliputi:
- Menjaga kebersihan kulit dengan mandi menggunakan air bersih.
- Mengeringkan tubuh setelah kontak dengan air banjir.
- Menghindari pakaian basah atau lembap dalam waktu lama.
- Menggunakan krim atau salep sesuai anjuran dokter jika muncul iritasi kulit.
5. Penyakit Saluran Cerna Lainnya (Demam Tifoid)
Demam tifoid dan penyakit saluran cerna lainnya juga perlu diwaspadai. Penyakit ini ditularkan melalui makanan atau air yang tercemar bakteri. Untuk mencegahnya, lakukan hal-hal berikut:
- Konsumsi makanan yang bersih dan matang sempurna.
- Hindari jajan di tempat yang kurang higienis.
- Pastikan sumber air minum aman dan steril.
Waspadai Penyakit Kronis
Selain penyakit menular, banjir juga dapat memperburuk kondisi penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Penurunan daya tahan tubuh akibat cuaca buruk dan kondisi lingkungan yang tidak sehat membuat pengelolaan penyakit kronis menjadi lebih sulit.
Pentingnya Langkah Preventif
Kewaspadaan terhadap kondisi banjir dan dampaknya terhadap kesehatan sangat diperlukan. Menjaga kebersihan diri, lingkungan, serta memperhatikan kualitas air dan makanan merupakan kunci utama pencegahan. Masyarakat dianjurkan untuk segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala penyakit agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
Banjir tidak dapat dihindari, tetapi dengan langkah antisipatif yang tepat, dampak kesehatannya dapat diminimalkan. Tetap waspada, jaga kebersihan, dan lindungi keluarga Anda dari risiko penyakit saat musim banjir.