KLATEN – Berkendara di jalan menurun memerlukan kewaspadaan agar tidak menghadapi risiko rem blong, sehingga mobil tetap dapat melaju dengan terkendali.
Oleh karena itu, penting untuk menemukan cara agar mobil melaju lambat tanpa membebani kinerja rem utama, sehingga dapat terhindar dari panas berlebih yang dapat menyebabkan rem blong.
Berikut adalah tips aman mengemudikan mobil manual di turunan!
Hardi Wibowo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta, menjelaskan bahwa mobil manual cenderung lebih mudah dikendalikan di turunan, asalkan dilakukan dengan cara yang benar.
“Saat berada di turunan, pastikan pengemudi menggunakan gigi rendah 2 atau 1 untuk memperlambat laju kendaraan. Gigi rendah memanfaatkan mesin untuk mengurangi kecepatan tanpa harus mengandalkan rem utama terlalu banyak,” ucap Hardi.
Teknik engine brake bisa digunakan untuk memperlambat mobil dengan memanfaatkan rasio putaran rendah pada mesin dan roda. Hal ini dapat menghindari overheat pada rem dan memberikan kendali lebih baik terhadap laju mobil.
Menginjak pedal gas
“Rem utama memperlambat laju mobil dengan menahan putaran roda, sehingga gaya gesek terbesar terjadi pada pertautan antara ban dan jalan. Ini lebih rawan selip ketika jalan licin. Sementara engine brake, gaya gesek terbesar ada pada kampas kopling, sehingga lebih aman dari risiko tergelincir,” tambah Hardi.
Walaupun rem utama diperlukan untuk mengontrol kecepatan, menginjak pedal rem secara terus-menerus dapat menyebabkan pemanasan berlebih pada sistem rem dan mengurangi efektivitasnya.
“Waspadai adanya jalan licin atau berbahaya, seperti jalan yang basah setelah hujan atau berpasir. Jika kondisi jalan tidak memungkinkan, pastikan untuk mengemudi dengan kecepatan lebih rendah,” tegas Hardi.
Selain itu, penting untuk menjaga jarak dengan kendaraan lain di turunan, karena kendaraan cenderung bergerak lebih cepat. Pastikan untuk memberi jarak cukup untuk menghindari tabrakan mendadak.