Pendidikan Kesehatan dalam Sekolah – Sekolah memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan masa depan generasi muda. Selama ini, fokus kita sering kali hanya pada pencapaian akademik siswa. Namun, kesehatan fisik dan mental siswa juga merupakan faktor kunci dalam keberhasilan mereka.
Mengapa penting? Siswa yang sehat lebih fokus dan memiliki daya ingat yang baik, sehingga dapat menyerap materi pelajaran dengan lebih efektif. Selain itu, lingkungan sekolah yang sehat bisa membantu menanamkan kebiasaan hidup sehat, seperti berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi, dan menjaga kebersihan.
Upaya apa yang bisa dilakukan untuk mewujudkan generasi sehat di sekolah? Baru-baru ini, sebuah program bernama AIA Healthiest Schools (AHS) periode 2024-2025 diluncurkan dengan tujuan menginspirasi SD dan SMP di seluruh Indonesia untuk mendorong terciptanya lingkungan sekolah yang lebih sehat dan mendukung pengembangan generasi muda yang berkualitas.
Program ini diluncurkan dengan seminar daring, di mana para guru SD dan SMP mendapatkan wawasan mendalam tentang manfaat dari program ini.
Sejalan dengan Gerakan Sekolah Sehat, program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan pembelajaran siswa dengan fokus pada Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Jiwa, dan Sehat Lingkungan di satuan pendidikan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia.
Menurut Chief Marketing Officer program ini, “Melalui AIA Healthiest Schools, kami ingin membantu para guru menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung pembelajaran akademik serta perkembangan fisik dan mental siswa, dan menjaga kelestarian lingkungan. Kami mengajak para guru, mari jadikan program ini langkah nyata untuk membentuk generasi penerus yang lebih sehat dan bahagia.”
Program AIA Healthiest Schools menyediakan berbagai materi pembelajaran untuk siswa SD dan SMP yang dapat diunduh secara gratis oleh para guru. Terdapat empat pilar materi pembelajaran yang dapat dimanfaatkan, yaitu: Makan Sehat, Gaya Hidup Aktif, Kesehatan Mental, serta Sehat dan Lestari. Materi tersebut disajikan dalam bentuk pembelajaran yang fleksibel dan mudah diadaptasi untuk mendukung rencana pembelajaran yang telah disusun oleh para guru.
Program ini sudah memasuki tahun kedua dan telah melibatkan sekitar 1300 sekolah di seluruh Indonesia pada tahun sebelumnya. Berbagai kolaborator telah ikut terlibat, yaitu Bantu Guru Belajar Lagi, Semua Murid Semua Guru, Yayasan Guru Belajar, dan Majalah Bobo. Para kolaborator ini berperan dalam menjangkau peserta AHS seluas-luasnya dan memberikan bimbingan dalam pengembangan proyek AHS.