Dedy Mandarsyah menghadapi banyak kontroversi akibat perlakuan putrinya, Lady Aurellia Pramesti, yang merupakan koas di sebuah rumah sakit di Palembang.
Lady mengeluhkan jadwal jaga kepada ibunya, Sri Meilina. Pengaduan ini menjadi penyebab terjadinya kekerasan yang dialami oleh Chief Koas Luthfi, yang harus dirawat di rumah sakit akibat insiden tersebut.
Skandal ini tidak hanya merugikan nama Lady dan ibunya, Sri Meilina, tetapi juga berdampak negatif pada Dedy Mandarsyah.
Baru-baru ini terkuak dugaan bahwa Dedy Mandarsyah ikut campur dalam pengancaman terhadap salah satu rekan mahasiswa putrinya di masa lalu.
“Ternyata sudah menjadi kebiasaan si anak manja ini, dan bukan hanya kemarin orangtuanya mengamuk. Kini, mereka merasakan akibatnya,” bunyi keterangan di media sosial, seperti dilansir dari akun X.
Dugaan mengenai rekam jejak buruk Dedy Mandarsyah ini awalnya muncul dari cuitan seorang warganet yang mengklaim pernah menerima ancaman dari Dedy. Dalam cuitannya, warganet tersebut memaparkan kronologi ancaman yang dialaminya.
“Pada bulan September, saya mengalami kejadian tersebut ketika saya menjadi Chief Wahana dan sedang magang,” tulis warganet yang diduga menjadi korban tersebut.
Konon, sosok tersebut difitnah karena dianggap memaksa Lady untuk masuk saat stase di rumah sakit, meskipun ia mendapat jatah libur selama empat hari.
“Saya difitnah memaksa anaknya untuk masuk saat stase Rumah Sakit, padahal dia libur empat hari,” ungkap warganet tersebut.
Lebih lanjut, warganet ini mengaku bahwa ia didatangi oleh Dedy Mandarsyah dan satu bawahannya. Dedy diduga membentaknya dan berniat memanfaatkan relasinya agar warganet yang ‘menciderai’ keinginan putrinya tidak bisa melanjutkan pendidikan dokter spesialis.
“Saya didatangi oleh bapak dan satu orang bawahannya saat pelayanan di Puskesmas. Saya dibentak hingga heboh se-PKM,” ungkap warganet tersebut.
“Sangat menakutkan saat dia datang dan berkata di depan kami bahwa ia akan menggunakan relasinya untuk memastikan saya tidak bisa melanjutkan pendidikan spesialis,” tutupnya dalam curahan tersebut, yang kemudian menuai berbagai komentar dari netizen.
“Ini calon dokter atau preman? Apakah benar ada orang yang bisa menghambat karier sesama rekan karena anaknya harus jaga koas?” tanya seorang warganet.
“Emosi bacanya! Jadi anak, ibu, dan ayahnya sama saja. Kebiasaan dengan kelakuan arogan,” tambah yang lain.
“Sudah layak ditenggelamkan saja, raja-raja kecil yang sok berkuasa ini,” imbuh warganet lainnya.
