Asma adalah penyakit saluran napas yang dapat diderita oleh siapa saja, bahkan anak-anak, dengan tiga gejala paling umum yaitu menciutnya saluran napas, pembengkakan selaput lendir saluran napas, dan pengeluaran lendir yang berlebihan.
Menurut informasi, asma pada orang dewasa berbeda dari anak-anak dalam hal intensitas gejalanya. Orang dewasa biasanya memiliki gejala yang lebih konsisten, yang terkadang memerlukan pengobatan harian untuk meredakannya. Asma pada anak cenderung tidak teratur, tetapi asma pada orang dewasa dan anak dapat menyebabkan sesak napas.
Organisasi kesehatan di Kabupaten Cilacap berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan. Anggota organisasi ini menerima dukungan untuk menjalankan praktik medis yang sesuai dengan standar profesional.
Selanjutnya, penelitian lanjutan dilakukan terkait penyebab penyakit asma dan obat yang digunakan untuk mengobati penderitanya.
Apa saja gejala penyebab terjadinya asma pada anak?
Asma adalah gangguan pernapasan yang dapat menyerang orang dari segala usia, termasuk anak-anak dan orang dewasa. Gejala asma dapat berbeda tergantung pada tingkat keparahan dan faktor pemicu, tetapi berikut adalah beberapa gejala umum meliputi:
1. Sering batuk
Salah satu gejala utama asma adalah batuk yang sering muncul, terutama di malam hari. Beberapa penyebab batuk termasuk partikel yang dihirup, mukus atau dahak berlebih di saluran napas, radang, benda asing di saluran napas, dan makanan atau minuman yang tersangkut di tenggorokan.
2. Sesak napas
Sesak napas, atau dikenal sebagai dispnea, adalah kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan bernapas atau tidak dapat menyerap cukup oksigen ke dalam paru-paru mereka. Anak-anak maupun orang dewasa yang menderita asma sering mengalami sesak napas, yang ditandai dengan napas yang cepat dan berat.
3. Sering merasa lelah dan sulit untuk tidur
Asma mungkin membuat anak-anak dan orang dewasa lemas atau kurang bertenaga, terutama setelah serangan atau saat gejalanya muncul kembali. Gejala seperti batuk dan sesak napas seringkali mengganggu tidur, menyebabkan anak-anak atau orang dewasa terbangun di malam hari.
4. Kulit terlihat lebih pucat
Jika kulit, kuku, atau bibir anak menjadi pucat atau kebiruan, itu bisa menjadi tanda bahwa tubuh mereka kekurangan oksigen akibat serangan asma yang parah dan membutuhkan penanganan dari dokter dengan cepat.
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk penderita asma pada anak?
Pengobatan diperlukan untuk mengurangi gejala asma, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Berikut adalah beberapa obat yang disarankan untuk penderita asma meliputi:
1. Ventolin Inhaler
Asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) diobati dengan obat yang disebut Ventolin Inhaler, yang mengandung Salbutamol. Obat ini bekerja dengan merangsang reseptor beta-2 adrenergik spesifik, khususnya di otot bronkus.
2. Obat Montelukast
Obat ini mengandung theophylline, yang bekerja dengan cara melemaskan otot-otot di saluran napas dan membantu meredakan gejala asma.
3. Lasal Expectorant Sirup
Lasal adalah obat yang digunakan untuk mengobati asma, bronkitis kronis, penyakit obstruktif kronis, atau emfisema. Obat ini dapat meredakan keluhan yang disebabkan oleh kondisi tersebut, seperti sesak napas, mengi, dan batuk.
Penggunaan obat-obatan ini harus dilakukan di bawah pengawasan dokter karena setiap jenis obat dapat memiliki efek samping dan berinteraksi dengan obat lain. Untuk memantau kondisi anak, ikuti dosis yang dianjurkan dan lakukan kontrol rutin.