JAKARTA – Popularitas Toyota Starlet generasi awal, yang dikenal sebagai Starlet kotak atau Starko, tetap tinggi meski mobil hatchback ini sudah berusia hampir 40 tahun.
Starko diproduksi dari tahun 1985 hingga 1990, sehingga generasi pertamanya kini sudah berusia 39 tahun.
Mobil tua tentu memiliki berbagai masalah yang tidak bisa diabaikan karena usia kendaraan.
Mamang Mawardi, pemilik bengkel spesialis Toyota Starlet di Depok Auto Care, menjelaskan bahwa masalah paling umum yang sering dihadapi Starko adalah keropos pada bodi mobil.
“Perawatan Starko yang paling sering dan pasti ada adalah masalah di bodi,” ungkap Mamang saat ditemui di bengkelnya di Depok, Jawa Barat, baru-baru ini.
“Karena mobil sudah cukup tua dan kemungkinan materialnya pun sudah tidak sempurna. Bodi mulai digerogoti keropos. Ini adalah bagian krusial yang mesti kita perhatikan,” tambahnya.
Bagian krusial yang dimaksud adalah yang berkaitan dengan kaki-kaki dan sasis mobil.
“Sebab kaki-kaki merupakan tumpuan untuk mesin dan transmisi. Jadi, pastikan sasis dan kaki-kaki tidak keropos. Jika tidak, saat terantuk batu atau melintasi jalanan yang buruk, mobil bisa terguncang dan menyebabkan as roda lepas,” jelasnya.
“Aspek paling dasar yang perlu diperhatikan untuk Starko,” ungkap Mamang.
Mamang juga menambahkan bahwa saat ini harga Starko masih terjangkau. Namun, penting untuk tidak sembarangan membeli mobil tua, karena biaya perbaikan atau restorasi bisa sangat mahal.
“Karena kebanyakan mobil kita menggunakan sistem monokok, di mana sasis dan bodi jadi satu. Jika mobil pernah mengalami tabrakan dan posisi kaki-kaki berubah, mobil tidak akan kembali sempurna meskipun telah diperbaiki,” katanya.
“Ini merupakan salah satu kelemahan dari bodi monokok,” tuturnya.