JAKARTA – Mulai musim 2027, MotoGP akan menerapkan peraturan baru. Salah satu perubahannya adalah kubikasi mesin motor yang berkurang dari 1.000 cc menjadi 850 cc.
Perubahan regulasi ini diharapkan dapat membuat kejuaraan menjadi lebih kompetitif. Namun, juara dunia MotoGP dua kali, Casey Stoner, mengatakan bahwa perubahan tersebut tidak akan berpengaruh besar bagi Ducati.
Francesco Bagnaia muncul sebagai pemenang MotoGP Jerman 2024 di Sirkuit Sachsenring, 7 Juli 2024. (Photo by Radek Mica / AFP)
“Saya pikir Ducati akan mencoba memanfaatkan peraturan ini. Mereka tahu bahwa mereka akan memiliki keuntungan dalam situasi seperti ini,” kata Stoner.
Stoner juga menjelaskan bahwa meskipun kubikasi mesin pada 2027 lebih kecil, konstruksi mesin Desmosedici tetap luar biasa. Secara alami, mesin ini dapat menghasilkan tenaga yang lebih besar dibandingkan dengan motor lain.
“Jika Anda memikirkannya, meskipun motor lain memiliki banyak tenaga, Ducati tetap memiliki perbedaan yang signifikan. Jaraknya akan lebih besar ketika mereka menggunakan mesin yang lebih kecil,” ujar Stoner.
“Kesenjangan itu, bagi mereka, akan menjadi lebih besar dari yang ada sekarang,” tambahnya.
Pebalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia, menjadi pemenang MotoGP Catalunya 2024 di Circuit de Barcelona-Catalunya, 26 Mei 2024. (Photo by Josep LAGO / AFP)
Stoner juga mencatat bahwa dengan berkurangnya top speed, zona pengereman akan menjadi lebih sempit dan kecepatan saat melibas tikungan bisa meningkat. Namun, ia menegaskan bahwa konsepnya berbeda dengan racing line di Moto3.
“Zona pengereman akan menyempit, dan ketika itu terjadi, peluang untuk menyalip akan semakin berkurang,” jelasnya.
“Kecepatan di tikungan mungkin akan meningkat, yang bisa menyebabkan lebih sedikit overtake, tetapi ini tidak sama dengan 125 cc, 250 cc, atau Moto3,” kata Stoner.
