JAKARTA – Tahun ini menjadi tahun kedua dilaksanakannya sprint race di MotoGP. Sebagian orang menyatakan bahwa balapan yang dihelat pada hari Sabtu tersebut berhasil menarik perhatian penonton. Namun, menurut Casey Stoner, MotoGP seharusnya tidak memiliki sprint race.
Sprint race diadakan pada hari Sabtu, beberapa jam setelah sesi kualifikasi dilaksanakan.
Durasi balapan ini adalah setengah dari jumlah lap pada balapan utama, dan jumlah poin yang diberikan juga tidak sebesar balapan utama.
Para pebalap bersaing di Sprint Race MotoGP Inggris 2024 di Sirkuit Silverstone, Sabtu (3/8/2024) malam WIB.
Stoner mengungkapkan pendapatnya, “Kami tidak seharusnya mengadakan kejuaraan dunia dengan miniatur (sprint race), ini seharusnya menjadi ajang ketahanan.” Dia juga berkata, “Pada dasarnya ini seperti mencoba mengatakan ‘oke, kita akan mengikuti maraton, sekarang 10 lap bukanlah maraton, ini adalah 43 kilometer!”
Menurut Stoner, kejuaraan dunia MotoGP seharusnya difokuskan pada balapan jarak jauh. Dia menegaskan, tidak mungkin ada orang-orang yang sangat baik dalam waktu singkat, karena bisa saja semua pebalap menggunakan ban tipe soft untuk lebih kompetitif.
“Selain itu, Anda tidak boleh mendapatkan poin untuk balapan sprint seperti ini karena poin seharusnya datang pada hari Minggu saat balapan utama,” tambahnya.
Lebih lanjut, Stoner menjelaskan, “Sangat sulit untuk mengatur motor. Sehingga Anda bisa fokus sepanjang balapan. Saat ini, kami menaruh fokus pada satu lap, sangat penting untuk melewati Q2 sejak latihan pertama.” Hal ini mempengaruhi bagaimana pebalap mempersiapkan diri dan berkompetisi.
Stoner berpendapat bahwa sprint race juga menyebabkan jarak yang cukup jauh antara pebalap di balapan utama. Ini terjadi karena tidak semua pebalap siap dengan kecepatan balapan yang sebenarnya.