KLATEN – Busi adalah komponen yang sangat penting dalam kendaraan bermesin bensin. Oleh karena itu, busi perlu diganti secara berkala untuk menjaga performanya agar tetap optimal.
Penting untuk memperhatikan kualitas busi yang dibeli, karena saat ini banyak busi palsu yang beredar di pasaran.
Busi yang terlihat seperti merek tertentu pada kenyataannya bisa jadi hanya tiruan, yang berarti kemampuan dan kualitasnya berbeda dari yang asli.
Menurut Nova, seorang mekanik di bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta, busi palsu atau KW banyak dijumpai di pasaran karena harganya yang jauh lebih murah, dan ini menarik minat konsumen.
“Saya menyarankan agar tidak membeli busi palsu meski harganya lebih murah, karena risikonya bisa menyebabkan banyak kerugian bagi pemakai,” ujarnya.
Nova menjelaskan bahwa busi palsu merupakan tiruan dari merek tertentu, sehingga kemampuan dan ketahanannya tidak sama dengan busi asli. Hal ini berdampak pada performa mobil yang menjadi kurang optimal, bahkan dapat menyebabkan konsumsi BBM menjadi lebih boros.
Seiring pemakaian, busi mobil bisa kotor dan harus dibersihkan.
“Busi palsu tidak mampu menghasilkan percikan api secara optimal, sehingga nyala apinya lebih kecil. Hal ini menyebabkan pembakaran menjadi tidak sempurna, padahal jumlah BBM yang disemprotkan tetap sama,” lanjut Nova.
BBM yang tidak terkonversi menjadi tenaga akan terbuang sia-sia, sehingga performa mobil dan jarak tempuhnya berkurang, dan dengan kata lain, mobil menjadi lebih boros.
“Selain itu, busi palsu tidak memiliki ketahanan yang baik. Misalnya, busi iridium asli bisa bertahan hingga 100.000 Km sebelum diganti. Namun, busi palsu dapat mati lebih cepat sebelum mencapai jarak tersebut,” tambahnya.