BeritaEntertainmentSelebritis

Terungkap, Ivan Sugianto Juga Suruh Siswa SMA Sujud dan Menggonggong Saat Dimediasi Kepala Sekolah

×

Terungkap, Ivan Sugianto Juga Suruh Siswa SMA Sujud dan Menggonggong Saat Dimediasi Kepala Sekolah

Share this article
Terungkap, Ivan Sugianto Juga Suruh Siswa SMA Sujud dan Menggonggong Saat Dimediasi Kepala Sekolah

Kekerasan Seorang Siswa di Surabaya – Kekerasan yang dialami oleh seorang siswa SMK Kristen Gloria 2 Surabaya, yang dikenal dengan inisial E, oleh seorang pria bernama Ivan Sugianto, ternyata terjadi lebih dari sekali. Tindakan kekerasan tersebut mencakup kekerasan verbal dan psikis.

Berdasarkan laporan yang dikumpulkan oleh PASTI INDONESIA (Perhimpunan Persatuan Aksi Solidaritas Untuk Transparansi dan Independen Indonesia), kekerasan kedua terjadi di dalam ruangan, bukan di tempat umum.

Kekerasan pertama yang diterima oleh E berlangsung di depan kedua orangtuanya. Dalam situasi tersebut, Ivan dan anaknya juga turut hadir.

Sosok Ivan Sugianto yang memaksa siswa SMA Gloria 2 Surabaya untuk menggonggong [Tangkapan layar X]

Dalam upaya mediasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dan guru setelah perpindahan ke dalam ruangan, Ivan menolak untuk menyelesaikan masalah putranya dengan E secara baik-baik.

Ivan meminta E untuk meminta maaf dengan cara yang sama seperti yang dilakukan E di depan publik sebelumnya, yaitu dengan sujud dan menggonggong.

Kekerasan yang dialami E berlangsung lebih dari sekali, yang disaksikan oleh orangtuanya dan pihak sekolah.

“Ivan tidak ingin menyelesaikan dengan baik-baik dan terus meminta E untuk meminta maaf dengan cara sujud dan menggonggong seperti anjing. Ini adalah kekerasan verbal dan psikis yang kedua kalinya dialami E, yang menunjukkan perlakuan yang tidak manusiawi,” demikian bunyi keterangan dalam dokumen kronologi yang dibagikan.

Tindakan intimidasi yang diduga dilakukan oleh Ivan terhadap keluarga E terungkap dalam dokumen tersebut.

Setelah tindakan dan namanya viral di media sosial, Ivan meminta untuk bertemu dengan kedua orangtua E. Ia mengingatkan bahwa jika permintaan itu ditolak, Ivan dan kelompoknya akan mendatangi rumah E.

“Ivan mengirim beberapa orang untuk meminta agar kedua orangtua E bertemu untuk berbicara baik-baik. Jika orangtua E menolak, maka Ivan dan kelompoknya yang akan mendatangi rumah E,” tulis dokumen kronologi lanjutannya.

Pertemuan antara pihak Ivan dan orangtua E pun terjadi. Dalam pertemuan itu, Ivan didampingi oleh aparat kepolisian. ‘Proses perdamaian’ muncul dengan permintaan dari pihak Ivan untuk merekam orangtua E dalam sebuah video.

“Orang tua E mengalah dan bersedia menemui Ivan di tempat pertemuan tersebut, sementara Ivan didampingi oleh beberapa orang yang mengaku sebagai aparat kepolisian. Ivan meminta orang tua E untuk merekam video yang menyatakan bahwa mereka telah berdamai dan tidak ada masalah,” tambah keterangan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *