JAKARTA – Jorge Lorenzo merupakan salah satu pebalap ternama yang pernah menghadapi tantangan di Ducati. Ia membalap untuk tim ini selama dua musim, yakni pada tahun 2017 dan 2018.
Lorenzo mengungkapkan bahwa selama berada di Ducati, gajinya tergolong rendah. Pebalap legendaris ini membantah tuduhan yang menyebutkan bahwa ia menerima bayaran yang besar saat membela pabrikan asal Borgo Panigale tersebut.
“Ducati kehilangan kesabaran setelah satu setengah tahun tanpa hasil,” kata Lorenzo, seperti yang dilansir dari Crash.
Jorge Lorenzo akan mengikuti balap mobil menggunakan Porsche
“Mereka tidak lagi mempercayai saya. Mereka bahkan tidak menawarkan satu juta euro, padahal kontraknya bernilai 12 juta euro,” ujarnya.
Situasi ini mendorong juara dunia MotoGP tiga kali ini untuk menerima tawaran dari Repsol Honda pada tahun 2019, meskipun pada tahun terakhirnya bersama Ducati, performanya mulai meningkat.
“Mereka lebih memilih pebalap seperti Danilo Petrucci. Saya bahkan tidak mendapatkan tawaran,” katanya.
Sebelum Ducati mendominasi MotoGP setelah era pandemi Covid-19, motor Ducati dikenal sangat sulit untuk dikendarai oleh para pebalap.
Pebalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia, sukses memastikan pole position usai mencatat waktu tercepat dalam sesi Kualifikasi MotoGP Malaysia 2024 di Sirkuit Sepang, 2 November 2024.
Desmosedici terkenal memiliki kecepatan tinggi namun sulit dikendalikan saat berbelok. Motornya terasa kaku dan berprestasi lebih baik di trek lurus.
Keputusan Lorenzo untuk bergabung dengan Ducati dipengaruhi oleh Gigi Dall’Igna. Meskipun Lorenzo datang terlalu awal, Ducati akhirnya meraih kesuksesan beberapa tahun kemudian.
“Saya tahu bahwa Gigi akan membuat Ducati menjadi motor terbaik, karena dia sangat gigih,” kata Lorenzo.
“Itu mirip seperti ketika Lewis Hamilton meninggalkan McLaren untuk bergabung dengan Mercedes. Tim itu belum pernah menang, tetapi dia tahu bahwa itu akan menjadi mobil terbaik di Formula 1,” ujarnya.