JAKARTA – Buta warna adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan dalam membedakan warna tertentu. Namun, istilah ‘buta warna’ sering kali dianggap kurang tepat. Minimnya edukasi mengenai kondisi ini menyebabkan terbentuknya stigma di Indonesia.
“Di masyarakat kita, terutama di Indonesia, banyak yang mengartikan buta warna sebagai tidak melihat warna sama sekali. Padahal, sebenarnya color blind lebih tepatnya adalah color deficiency. Ini menggambarkan berkurangnya kemampuan untuk mengenali warna, biasanya hanya dua warna pada buta warna parsial, bukan seluruh warna,” ujar seorang Dokter Spesialis Mata-Ahli Bedah Rekonstruksi dan Okuloplasti, Andreas Surya Anugrah, dalam keterangan resmi (30/10/2024).
Honda Stylo ingin meningkatkan kesadaran tentang buta warna melalui INCLUSIVISION PROJECT yang diharapkan dapat mengubah pemahaman yang keliru mengenai kondisi ini.
Melihat kenyataan ini, Honda Stylo berinisiatif untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi mengenai buta warna melalui INCLUSIVISION PROJECT, yang bertujuan mengubah pandangan masyarakat tentang kondisi ini.
Proyek INCLUSIVISION memberikan kesempatan kepada individu yang memiliki color deficiency untuk mengekspresikan warna berdasarkan keinginan mereka.
Proyek ini dimulai dari kolaborasi dengan Reza “Arap” Octovian, seorang digital influencer yang juga mengalami color deficiency. Arap diberikan kesempatan untuk memodifikasi warna sesuai dengan keinginannya yang tercermin dalam karakter dirinya.
Melalui kolaborasi ini, Honda Stylo juga menunjukkan perbandingan antara hasil modifikasi warna yang dipilih dengan bagaimana Reza Arap melihatnya.
Tujuannya adalah agar masyarakat umum mulai memahami pengalaman melihat warna dari sudut pandang orang yang mengalami color deficiency.
Proyek ini juga hadir dengan platform digital www.stylovision.id yang dapat diakses oleh masyarakat. Platform ini memungkinkan pengguna untuk memilih warna Honda Stylo 160 sesuai keinginan mereka dan menampilkan perbandingan hasil warna modifikasi dari dua perspektif yang berbeda.
“Saya pikir proyek ini memiliki dampak yang lebih luas karena menampilkan proses dan hasil yang dapat langsung dilihat, sehingga lebih mudah dipahami oleh masyarakat,” ucap Andreas.
Edukasi mengenai buta warna ini juga telah menjangkau masyarakat luas, terbukti dari banyaknya penonton untuk konten kolaborasi dengan Reza Arap di akun sosial media terkait.
Konten digital ini telah menarik perhatian lebih dari 9 juta penonton di platform YouTube dan lebih dari 55 juta penonton di TikTok.
Dampak dari edukasi ini mulai dirasakan, sebagaimana terbukti dari salah satu komentar dari akun @le_brozki06 yang menanggapi proyek ini.
“Selama ini saya salah paham. Saya kira color blind berarti tidak bisa melihat warna, tetapi ternyata orang color blind tetap bisa melihat warna meskipun dengan spektrum yang berbeda,” ungkapnya.